Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Digantung Pemkot Surabaya, Bus Trans Jatim Dialihkan ke Rute Lamongan

Kepala Dishub Jatim, Nyono saat diwawancara. IDN Times/Ardiansyah Fajar.
Kepala Dishub Jatim, Nyono saat diwawancara. IDN Times/Ardiansyah Fajar.
Intinya sih...
  • Dishub Jatim memberikan opsi agar Bus Trans Jatim masuk ke Terminal Joyoboyo Surabaya.
  • Pihak Pemkot Surabaya belum memberikan persetujuan setelah dua kali rapat koordinasi dengan Dishub Jatim.
  • Rute Trans Jatim dialihkan ke Lamongan untuk memperkuat konektivitas antardaerah dan mendukung layanan tanpa konflik.

Surabaya, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur (Jatim) memberikan sejumlah opsi agar Bus Trans Jatim koridor baru dapat masuk di Terminal Joyoboyo Surabaya. Opsi itu diberikan setelah pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya belum memberikan persetujuan. Padahal, rapat koordinasi (rakor) sudah digelar dua kali.

"Sudah kami lakukan rapat dua kali dengan Surabaya Bus, tapi sampai sekarang belum ada keputusan," ujar Kepala Dishub Jatim, Nyono, Senin (21/7/2025).

Nyono bilang, keputusan tersebut kemungkinan masih dalam proses kajian oleh pihak Surabaya Bus. Dishub Jatim, lanjut Nyono, sangat terbuka terhadap berbagai skenario pembagian tarif tiket. Ia mencontohkan sistem berbagi pendapatan antar-operator bisa dilakukan secara fleksibel.

"Mau penumpang Trans Jatim kita dapat satu, mereka dapat setengah, atau sebaliknya, itu oke. Skenario apa pun oke," katanya.

Nyono menegaskan bahwa pihaknya tidak mempersoalkan siapa yang mendapat porsi lebih besar, selama integrasi layanan transportasi tetap berjalan demi kepentingan masyarakat. "Transjatim oke, Surabaya Bus juga oke. Kita ingin integrasi yang memudahkan penumpang,” katanya.

Nyono berharap pihak Surabaya Bus segera memberikan keputusan agar integrasi layanan bisa segera dijalankan. Jika nantinya tidak disetujui masuk Terminal Joyoboyo, Nyono menegaskan bahwa tidak ada persoalan karena masing-masing pemerintah memiliki kewenangan dalam pengelolaan transportasi.

"Menurut Dishub Kota Surabaya, lebih memberikan peluang penumpang bagi Surabaya Bus, Wira-Wiri. Itu kewenangan kota, oke tidak masalah," katanya.

Nyono menilai semua pihak pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu melayani masyarakat. Ia menegaskan bahwa koordinasi antarpemerintah harus mengedepankan kolaborasi, bukan kompetisi.

"Kita sama-sama pemerintah, melayani masyarakat. Selama masyarakat terlayani dengan baik, tidak ada skat di antara kita,” katanya.

Karena belum ada kepastian dari Pemkot Surabaya, Dishub Jatim mengalihkan rute ke wilayah Lamongan. "Kita alihkan ke Lamongan, teman-teman sudah survei dan memang tidak ada layanan di sana," kata Nyono.

Rute Trans Jatim akan dimulai dari Terminal Lamongan yang merupakan terminal tipe B milik provinsi, lalu menuju Terminal Paciran dan terhubung dengan Koridor 5.Menurut Nyono, wilayah Lamongan secara geografis terpecah menjadi dua, yaitu selatan dan utara. Sehingga membutuhkan penghubung transportasi antarkawasan.

"Lamongan dengan Lamongan saja tidak bisa, itu trayeknya kabupaten. Saya harus masuk ke Dukun (wilayah Gresik)" jelasnya.

Rute yang dirancang nantinya akan melintasi Lamongan selatan, masuk ke Gresik, lalu kembali ke Lamongan utara. Jalur ini akan memperkuat konektivitas antardaerah dan mendukung layanan Trans Jatim tanpa konflik dengan trayek exsisting.

"Ini luar biasa dan aman karena tidak ada layanan sebelumnya di sana. Kita ingin masuk di area kosong untuk menghindari konflik sosial,” kata Nyono. Rute baru ini diharapkan bisa mengoptimalkan fungsi Terminal Lamongan sekaligus meningkatkan mobilitas warga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zumrotul Abidin
EditorZumrotul Abidin
Follow Us