Diduga PMK, 3 Ekor Sapi di Bogoarum Magetan Dilaporkan Mati

- Peternak di Bogoarum, Magetan terjepit PMK, membuat sapi lemas dan sulit makan
- Desakan vaksinasi massal dan kompensasi kerugian bagi peternak yang terdampak wabah PMK
- Data Dinas Peternakan dan Perikanan Magetan mencatat lonjakan kasus PMK pada 2024-2025 di Jawa Timur
Magetan, IDN Times – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali menghantui peternak sapi di Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Desa Bogoarum, Kecamatan Plaosan, jadi sorotan setelah tiga ekor sapi dilaporkan mati sejak awal September 2025.
Lebih dari separuh populasi sapi di desa itu kini terinfeksi. Para peternak pun terpaksa menjual ternaknya dengan harga anjlok, bahkan hanya separuh dari harga normal.
"Daripada mati semua, ya kami jual murah. Harga dari Rp20–30 juta sekarang paling laku separuhnya,” keluh Dedi Prima Ardani, peternak asal Bogoarum, Minggu (14/9/2025).
1. Peternak terjepit

Virus PMK menyerang mulut dan kuku sapi, membuat hewan lemas, susah makan, hingga keluar lendir dari mulut. Tak hanya berisiko mematikan, penyakit ini juga jadi pukulan berat bagi ekonomi keluarga peternak.
"Pendataan doang, vaksin mana? Kami dibiarkan begini, padahal sapi kami aset utama,” tambah Dedi yang memiliki 3 ekor sapi.
Ia menyayangkan, meski beberapa bulan lalu ada pendataan dari petugas, tapi setelah itu tidak ada tindak lanjut.
2. Desakan vaksinasi massal dan kompensasi

Peternak menilai wabah PMK jilid dua di Magetan ini dipicu longgarnya mobilitas ternak lintas daerah serta minimnya vaksinasi rutin.
Mereka mendesak pemerintah turun tangan dengan vaksinasi massal, distribusi obat-obatan, hingga kompensasi kerugian.
"Kalau tidak segera ditangani, sapi mati, ekonomi keluarga kami lumpuh,” tegas Dedi.
3. Data PMK di Magetan dan Jatim

Menurut data Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Magetan, sepanjang 2024 terdapat 426 kasus PMK, dengan lonjakan 400 kasus baru pada Desember. Hingga Januari 2025, tercatat 33 sapi mati dan 23 ekor disembelih paksa.
Sementara di tingkat provinsi, Jawa Timur mencatat 12.934 sapi terpapar PMK pada Desember 2024–Januari 2025, dengan 689 ekor mati.