Datang ke Magetan, Prabowo Ziarah ke Makam Gubernur Soerjo
Magetan, IDN Times – Calon Presiden Prabowo Subianto melakukan kampanye di Magetan, Jawa Timur, Rabu (31/10). Selama di kabupaten ini, ia melakukan kegiatan di beberapa tempat. Makam Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo atau Gubernur Jawa Timur Soerjo merupakan lokasi pertama yang didatangi.
Di tempat ini, sejumlah pendukung dan simpatisan capres-cawapres bernomor urut 02 Prabowo – Sandiaga Uno menyambutnya. Selain dari kader Partai Gerindra, emak-emak juga datang ke kawasan makam di Jalan Salak, Kelurahan Kepolorejo, Kecamatan/Kabupaten Magetan ini.
1.Dikerubuti emak-emak
Begitu tiba, Prabowo langsung dikerubuti emak-emak. Selain untuk bersalaman, ibu-ibu ini juga berebut berswafoto dengan Ketua Umum Partai Gerindra. Bahkan, seorang di antara mereka memeluk erat Prabowo sembari menangis bahagia.
Kalangan emak-emak ini berharap agar pasangan Prabowo – Sandiaga Uno berhasil memenangkan pemilu 2019. Mereka ingin kondisi bangsa berubah terutama dalam bidang perekonomian, misalnya tentang kenaikan harga kebutuhan pokok.
“Harus jadi (presiden),’’ ujar Frida, salah seorang ibu saat berjabat tangan dengan Prabowo.
2.Prabowo minta dukungan
Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini mengapresiasi dukungan kalangan emak-emak. Karena itu, ia memohon doa dan dukungan mereka untuk dapat memenangkan pemilu 2019. “Bantu kami berjuang,’’ ujar Prabowo sembari melepaskan tangannya yang berjabatan dengan Frida.
Selain kalangan emak-emak, Prabowo juga melayani permintaan foto dari bapak-bapak. Bahkan, ketika Prabowo berdiri di mobil Toyota Alphard berwarna putih yang bagian atapnya terbuka, seorang bapak menyodorkan anak perempuan. Calon presiden ini memeluk bocah itu lantas menggendongnya. Kemudian menyerahkan kembali ketika mobil pengangkut rombongan mulai berjalan.
3. Bagi Prabowo, Gubernur Soerjo tokoh yang tegas
Prabowo menyatakan rasa hormatnya kepada Gubernur Soerjo. Beliau dengan tegas menghadapi ancaman Inggris beberapa bulan setelah proklamasi kemederkaan pada 17 Agustus 1945. Rakyat Jawa Timur khususnya di Surabaya diultimatum untuk segera menyerah kepada Inggris.
Menghadapi itu, Gubernur Soerjo, ia melanjutkan, meminta petunjuk kepada Presiden Soekarno. Adapun hasil yang didapat, presiden menyerahkan keputusan pada rakyat Jawa Timur. Hingga akhirnya, Gubernur Soerjo mengambil keputusan untuk tidak menyerah kepada Inggris.
“Beliau menyatakan lebih baik hancur daripada dijajah kembali. Kemerdakaan memang diproklamasikan di Jakarta namun diuji di Surabaya,’’ ujar Prabowo.
