Cegah Banjir dan Tanah Longsor, Ratusan Pelajar Tuban Tanam Pohon

Menurut Ariyanto, penanaman pohon tak sekadar seremonial belaka. Namun, para pelajar dan Forkompimda setempat juga diminta untuk merawat pohon yang ditanam. Sehingga, hasilnya bisa dirasakan oleh generasi berikutnya.

"Setelah menanam, ayo rawat bareng-bareng pohon yang kita tanam ini dan hasilnya bisa kita rasakan pada kemudian hari," jelasnya.

Penanaman pohon di bantaran sungai sepanjang 3.800 meter tersebut memang penting untuk menjaga kelestarian. Meskipun sebenarnya tidak ada kerusakan lingkungan di daerah tersebut.

"Menjaga lingkungan, jangan sampai menunggu rusak parah baru dirawat," ungkapnya.

Tak hanya di wilayah bantaran sungai Merakurak saja, kegiatan tanam pohon juga dilakukan di beberapa desa lain. Di antaranya di Desa Tuwiri Wetan, Tuwiri Kulon, dan Desa Senori.

"Ini kegiatan bukan hanya di sini (bantaran sungai). Harapan kami, masyarakat, khususnya Merakurak sadar dan terus menjaga kebersihan lingkungan di sekitar kita masing-masing," lanjut Ariyanto.

Adapun pohon produktif yang ditanam di bantaran sungai Merakurak adalah pohon kelengkeng, alpukat, dan durian. Jumlahnya ratusan bibit.

"Pohon produktif atau berbuah (yang ditanam). Sebab, hasilnya nanti bisa dirasakan oleh masyarakat banyak. Selain dapat menanggulangi abrasi, (pohon) juga memiliki nilai ekonomis tersendiri," pungkasnya.