Beredar Chat WA Penipuan Mencatut Sekda Kota Batu

Batu, IDN Times - Warga Kota Batu tengah diresahkan dengan beredarnya chat WhatsApp (WA) mengatasnamakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batu, Zadim Efisiensi. Chat ini berisi permintaan nomor rekening dengan narasi untuk kegiatan keagamaan di Kota Batu.
1. Penipuan ini menyasar lembaga-lembaga keagamaan di Kota Batu

Pengurus Musala Baiturrohman Sidomulyo Batu, Wendi Khiswa menjadi salah satu orang yang hampir menjadi korban. Ia menerima chat WhatsApp dari nomor 082143615439 pada Sabtu (25/1/2015) pukul 13.43 WIB. Pesan tersebut dengan tegas menyatakan jika nomor tersebut adalah milik Zadim Efisiensi.
"Apakah benar dengan pengurus MUSHOLLA BAITURROHMAN SIDOMULYO BATU. Salam silaturahmi dan salam sejahtera, Perkenalkan saya Bpk. Drs.Zadim Efisiensi M.Si, Selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batu, Jawa Timur.
Dengan hormat, saya beritahukan bahwa Pemkot Batu akan membagikan donasi. Kami ingin berkoordinasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan dan syarat untuk penerima. Alhamdulillah, kami menyampaikan atas bantuan donasi yang diberikan setiap 5 tahun sekali. Donasi ini bertujuan meningkatkan fasilitas dan prasarana kegiatan keagamaan dan pendidikan di tempat ibadah serta sekolah-sekolah di seluruh Wilayah Kota Batu," tulis pesan tersebut.
2. Wendi sempat percaya jika pesan tersebut dari Sekda Kota Batu

Wendi mengatakan jika ia sempat percaya jika nomor tersebut ada milik Zadim Efisiensi, pasalnya pesan tersebut ditulis secara rapi. Ia bahkan sempat berkomunikasi panjang lebar dengan nomor tersebut, diketahui kalau pesan tersebut berisi pembagian donasi untuk perbaikan musala.
"Dia minta nomor rekening yayasan atau musholla, tapi sebenarnya musala kita belum punya rekening, kemudian saya tawari rekening pribadi saya. Tapi saya tetap digiring untuk minta nomor rekening yayasan yang ada dulu, yang penting atas nama lembaga katanya," jelasnya.
3. Wendi memastikan kalau pesan ini adalah penipuan

Wendi menjelaskan kalau ia juga menghubungi teman-temannya sesama marbot musala terkait pesan ini. Pasalnya ia juga curiga karena belum ada sosialisasi terkait permintaan nomor rekening untuk sumbangan ke sejumlah musala. Ia juga menanyakan pada kenalannya yang bekerja di Pemerintah Kota (Pemkot) Batu.
"Saya akhirnya tanya ke teman yang kerja di pemkot dan beberapa kenalan teman yang aktif di media sekitaran Kota Batu. Ternyata benar kalau program bantuan sarpras yang dimaksud tidak ada," tandasnya.
Setelah memastikan kalau pesan ini adalah penipuan, Wendi kemudian membalas chat penipu tersebut untuk berhenti melakukan aksinya, tapi tidak ada balasan. Ia kemudian memposting penipuan ini ke media sosial agar tidak ada masyarakat yang jadi korban.