Belasan Siswa Keracunan, Bupati Lamongan akan Evaluasi MBG

- Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi akan mengevaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lamongan setelah belasan siswa SMA Negeri 2 keracunan.
- Pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah siswa yang mual dan pusing itu karena keracunan makanan dari MBG, masih melakukan uji laboratorium baik dari makanan maupun sisa-sisa muntahan para korban.
- Belasan siswa yang keracunan ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan standar operasional pelaksanaan (SOP).
Lamongan, IDN Times - Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi bakal mengevaluasi total program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Lamongan. Hal ini pasca belasan siswa SMA Negeri 2 Lamongan keracunan.
Yes, sapaan akrab Yuhronur mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah belasan siswa yang mual dan pusing itu karena keracunan makanan dari MBG. Sebab, kini ia masih melakukan uji laboratorium, baik dari makanan maupun dari sisa-sisa muntahan para korban.
"Makanya akan nanti kita lihat, apa kontra indikasi atau apa, kita juga belum tahu ya. Belum bisa mengambil kesimpulan. Jadi nanti kita lihat hasil laboratorium, baik makanan, maupun dari para korban," tutur dia.
Pasca insiden ini, pihaknya akan mengevaluasi total pelaksanaan MBG di Lamongan. Baik menu, cara penyajian dan lain sebagainya.
"Tentu nanti kita evaluasi secara total ya. Baik itu menu, baik penyajian, baik semuanya lah. Nanti akan kita melakukan ee apa evaluasi secara menyeluruh," jelasnya.
Inisen keracunan ini juga menjadi pelajaran bagi semua pihak. Setelah ada peristiwa ini, semua pihak harus lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan standar operasional pelaksanaan (SOP).
"Ini jadi pelajaran kita semua supaya seluruh karena MBG ini bisa lebih berhati-hati lagi dan mematuhi seluruh SOP standar yang dipersyaratkan," pungkas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, belasan siswa SMA Negeri 2 Lamongan diduga keracunan makanan dari Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (17/9/2025). Belasan siswa itu pun langsung dilarikan ke rumah sakit.
Guru SMA Negeri 2 Lamongan, Anggraini mengatakan, awalnya sekitar pukul 14.30 WIB, sejumlah siswa mengalami mual dan pusing. Mengetahui siswa mual dan pusing, guru-guru langsung membawa mereka ke RS.
"Karena kami bukan dokter, sehingga kami bawa ke rumah sakit, Kemudian ada yang dibawa pulang orang tua," kata dia.
Dia menyebut, siswa yang mengalami muntah itu mereka ada yang dari kelas 10, 11 dan 12. Setelah ditanya para siswa mengaku ada yang habis makan dari jatah MBG, ada juga yang habis makan di kantin.
Sehingga, pihaknya pun tidak bisa menyimpulkan apa penyebab para siswa keracunan. "Kami tidak bisa memutuskan dan ini gara-gara MBG gitu," terangnya.
Anggraini memastikan, para siswa itu telah ditangani dengan baik oleh pihak rumah sakit. Mereka juga sudah tidak mengalami pusing dan muntah.
"Alhamdulillah sudah ditangani dengan baik, sudah enggak mual, sudah enggak muntah, enggak melilit. Jadi mudah-mudahan anak-anak sehat semua," pungkas dia.
Pihak Rumah Sakit Islam (RSI) Nasrul Ummah memastikan, belasan siswa SMA Negeri 2 Lamongan yang mual dan pusing karena keracunan makanan dari program MBG. Setidaknya ada sebanyak 13 orang dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSI Nasruh Ummah.
Humas RSI Nasruh Ummah, Irmayanti mengatakan, dari 13 siswa, empat di antaranya telah membaik dan diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan. "Ini ada kasus keracunan makanan dari MBG. Ini dari SMA Negeri 2 Lamongan. Yang ke IGD ini tercatat sekitar 13 pasien. Tapi untuk yang 4 orang tadi sudah rawat jalan, pulang," ujarnya.
Sembilan siswa masih dilakukan observasi. Dua di antara ada indikasi rawat inap. "Jadi yang di sini observasi masih 9 orang ,yang kemungkinan ada indikasi rawat inap itu sementara masih dua," kata dia.
Irma memastikan bahwa belasan siswa yang mual dan muntah itu karena keracunan MBG. Pihaknya juga telah mengkonfirmasi ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat.
"Iya (keracunan MBG). Ini juga sudah diindikasikan sama Bapak-bapak yang dari pihak MBG," terangnya.