Malang, IDN Times - Balai Besar (BB) Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) kembali melakukan pembersihan Gunung Bromo. Pembersihan ini dilaksanakan selama 2 hari, sehingga kawasan Gunung Bromo ditutup total.
Dari hasil pembersihan tersebut, BB TNBTS menemukan berton-ton sampah. Penemuan ini miris karena menandakan masih kurangnya kesadaran wisatwan akan kebersihan lingkungan.
Kepala Bagian (Kabag) Tata Usaha (TU) BB TNBTS, Septi Eka Wardani mengatakan aksi bersih sampah sebagai bagian dari pemulihan ekosistem dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 23-24 Juni 2024.
Pembersihan tanggal 23 Juni 2024 dilakukan sekitar area Pura Luhur Poten, Bunker, lereng dan bibir kawah Gunung Bromo. Kemudian pada tanggal 24 Juni 2024 area bersih sampah berlokasi di blok Lembah Watangan/Savana, Watu Gede, dan Jemplang.
"Aksi ini dilaksanakan gabungan terdiri dari petugas TNBTS, TNI, Polri, paguyuban Jeep, paguyuban kuda, paguyuban ojek, paguyuban PKL, masyarakat, dan relawan. Selama 2 hari aksi bersih sampah mendapatkan kurang lebih 5 ton sampah yang dimuat oleh 10 kendaraan jenis pikap dan Jeep," terangnya saat dikonfirmasi pada Rabu (26/6/2024).
Septi mengungkapkan jika sampah yang mereka temukan didominasi oleh sampah plastik. Sampah ini bisa memicu kebakaran jika dibiarkan dan membutuhkan waktu ratusan tahun untuk bisa terurai sendiri.
"Sampah yang terkumpul didominasi oleh sampah plastik seperti botol dan makanan ringan. Sampah yang terkumpul kemudian dibawa ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) terdekat," ujarnya.
Penemuan 5 ton sampah ini cukup membuat petugas miris dengan kesadaran wisatawan terhadap lingkungan. Padahal sudah terdapat imbauan agar tidak membuang sampah sembarangan di kawasan Bromo Tengger Semeru. Oleh karena itu, Septi berharap agar kesadaran wisatawan kedepannya lebih ditingkatkan.
"Kami mengimbau jadilah pengunjung yang cerdas dengan menjaga kelestarian alam dengan tidak membuang sampah di kawasan TNBTS. Bawalah kembali sampah keluar dari kawasan," pungkasnya.