Bawa Sajam Modus Sarungan, Aksi 2 Bandit di Pasuruan Dibekuk Polisi

- Dua pria asal Pasuruan mencuri dengan menyamar seperti warga kampung yang sedang santai mengenakan sarung, namun di balik lipatan kain itu, tersembunyi celurit tajam.
- Keduanya termasuk dari 1.135 pelaku kejahatan yang berhasil diringkus Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur setelah beraksi di sembilan lokasi.
- Para pelaku sengaja memakai sarung dan jaket longgar untuk tidak menimbulkan kecurigaan saat berbaur dengan warga, mereka mengincar wilayah sepi dan minim pengawasan.
Surabaya, IDN Times - Dua pria asal Pasuruan ini bukan maling biasa. Mereka mencuri sambil menyaru seperti warga kampung yang sedang santai mengenakan sarung. Namun, di balik lipatan kain itu, tersembunyi celurit tajam dua jengkal yang siap diperlihatkan kapan saja untuk meneror korbannya.
Keduanya adalah M Koder (39) dan Salman (27), warga Desa Oro Oro Puleh, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan. Mereka termasuk dari 1.135 pelaku kejahatan yang berhasil diringkus Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur.
Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP M. Fauzi, menyebut komplotan ini sudah beraksi sedikitnya di sembilan lokasi, mulai dari kawasan pemukiman hingga pertokoan di Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Pasuruan.
"Belum ada laporan dia melukai korban. Tapi dia sengaja membawa celurit untuk menakut-nakuti," ujar Fauzi, Senin (10/11/2025).
Yang membuat aksi ini kian licin adalah penyamaran mereka. Para pelaku sengaja memakai sarung dan jaket longgar, membuat orang sekitar tidak curiga. Saat berbaur dengan warga, mereka terlihat seperti orang kampung biasa yang sedang keluar rumah atau pulang dari masjid.
"Pakai sarung, jadi memang seperti warga setempat. Celurit disembunyikan di balik sarung,” lanjut Fauzi.
Dalam setiap aksinya, komplotan ini mengincar wilayah yang sepi dan minim pengawasan, terutama kompleks pertokoan, minimarket, dan pemukiman yang jauh dari keramaian.
Mereka bergerak cepat. Begitu kondisi dinilai aman, barang-barang berharga langsung disikat. Jika ada warga yang mencoba menghalangi, sarung terangkat, celurit melayang, cukup untuk membuat orang mundur tersentak ketakutan.
"Dia mengaku membawa celurit sebagai alat untuk berjaga dan membuat korban takut,” kata Fauzi.
Kini, kedua pelaku telah ditahan dan polisi masih melakukan pengembangan untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan jaringan lainnya.

















