Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Baru Pulang dari Malaysia, Satu PMI Asal Lamongan Meninggal di RS Haji

ilustrasi spora antraks (IDN Times/Aditya Pratama)

Surabaya, IDN Times - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Jawa Timur meninggal dunia saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya. Pekerja asal Kabupaten Lamongan ini baru tiba di Bandara Internasional Juanda pada Sabtu (22/1/2022).

1. Satu orang PMI asal Jatim meninggal dunia di RSU Haji

Ilustrasi dokumen paspor calon jemaah haji. ANTARA FOTO/Moch Asim/wsj.

Dirut Rumah Sakit Haji Surabaya dr Herlin Ferliana membenarkan bahwa terdapat satu orang pasien PMI yang meninggal dunia dalam perawatan RSU Haji. Pasien ini bernama Sholikin (62). Namun, Herlin memastikan bahwa pasien ini bukan meninggal dunia akibat COVID-19.

"Bukan karena COVID-19, hasil tes PCR kepada yang bersangkutan negatif," ujar Herlin, Senin (24/1/2022).

2. Dirawat karena mengeluh sakit perut

Ilustrasi jasad. (IDN Times/Mardya Shakti)

Berdasarkan informasi yang diterima oleh IDN Times, awalnya korban dibawa ke RS Haji Surabaya lantaran mengeluh sakit perut sekitar pukul 14.40 WIB. Setibanya di RS Haji, Sholikin langsung dibawa ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Setelah dirawat selama sekitar 14 jam, kondisi Sholikin semakin menurun. Dia pun dinyatakan meninggal dunia oleh dokter pukul 05.00 WIB. Jasad Sholikin pun langsung dipindahkan ke Ruang Jenazah RSU Haji Surabaya.

3. Ada 2 dari129 PMI asal Malaysia positif COVID-19

ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, sebanyak 129 PMI dari Malaysia dengan tujuan kampung halaman di Jatim tiba di Bandara Juanda pada Sabtu (22/1/2022). Seluruh PMI ini harus menjalani tes swab PCR terlebih dahulu untuk mencegah terbawanya virus corona ke Jatim. Meski negatif, PMI tetapp harus dikarantina selama 7 hari di Asrama Haji Surabaya.

Dari 129 orang tersebut, 2 di antaranya ternyata positif COVID-19. Dua orang PMI ini pun tengah diisolasi dan dirawat di RSU Haji Surabaya.

"Pastikan semua ter-tracing. Sesuai anjuran Kemenkes dalam tracing kontak erat minimal untuk satu kasus tracing-nya 15 orang, tapi kita di Jatim tracingnya 19 orang setiap kasus," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Senin (24/1/2022).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitria Madia
EditorFitria Madia
Follow Us