Banjir Terjang Lima Desa di Bangkalan, Sekolah Diliburkan

Bangkalan, IDN Times - Lima desa di Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, dilanda banjir, Rabu pagi, (6/2). Ini merupakan banjir kali kedua yang melanda kecamatan itu dalam sepekan terakhir. "Banjirnya lebih besar yang sekarang," kata Durrahman, Warga Kampung Mor Lorong, Desa Arosbaya.
1. Mor Lorong paling parah
BPBD Bangkalan menyebut dalam lima desa itu, ada delapan dusun terdampak banjir. Dusun yang paling parah terendam yaitu Mor Lorong. Dusun ini hanya berjarak selemparan batu dari Sungai Tambengan yang meluap dan memicu banjir.
Pada Rabu pagi, tinggi air di Mor Lorong setinggi dada orang dewasa. Karena posisinya yang dekat sungai, genangan air di sana juga paling buncit surutnya. Pada Rabu siang misalnya, saat di dusun lain air telah surut, di Mor Lorong tinggi air masih selutut.
"Air menggenang mulai jam satu malam," ujar Durrahman lagi.
2. Banyak unggas hanyut dan sekolah libur
Camat Arosbaya, Anang Yulianto mengatakan meski banjir lebih besar dari sebelumnya. Dipastikan tak ada korban jiwa. "Yang banyak itu, unggas hanyut. Terutama ayam," kata dia.
Menurut dia, tidak hanya pemukiman, kantor kecamatan pun terendam. Untungnya, air hanya genangi halaman, tak sampai masuk dalam ruangan. Sehingga pelayanan tetap berjalan. Meski banyak staf yang rumahnya kebanjiran. Sedangkan untuk sekolah, kata dia, terpaksa diliburkan karena ruang kelas juga terendam seperti di SDN Arosbaya 1.
3. Banjir yang menerjang merupakan kiriman
Kepala BPBD Bangkalan, Rizal Morris mengatakan banjir yang melanda Arosbaya merupakan banjir kiriman dari Sungai di Kecamatan Geger. Bila wilayah Geger hujan selama dua hari, apalagi tanpa henti, Arosbaya akan banjir bahkan meski tidak hujan.
"Kalau hujan dan aliran sungai di Geger berubah keruh. Arosbaya pasti banjir, begitu cara kami memantaunya," ujar dia