Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagus Jadi Korban Kanjuruhan, Kaki Patah Belum Terima Santunan

Kondisi Bagus belum bisa beraktivitas normal. Dok/istimewa
Kondisi Bagus belum bisa beraktivitas normal. Dok/istimewa

Malang, IDN Times - Pemerintah sudah memastikan bahwa seluruh biaya perawatan korban tragedi Kanjuruhan adalah gratis. Namun, nyatanya belum semua korban tragedi tersebut mendapat perhatian. Salah satunya adalah Satria Bagus (20) yang mengalami patah tulang kiri di kakinya pasca peristiwa tersebut. Setelah 11 hari berlalu, Bagus yang tinggal di Jalan Gatot Subroto Gang 2, Kota Malang ini belum tersentuh bantuan sama sekali. 

1. Belum terima santunan

Bagus saat menunjukkan CT scan cedera kaki yang ia alami. Dok/istimewa
Bagus saat menunjukkan CT scan cedera kaki yang ia alami. Dok/istimewa

Sejauh ini, Bagus hanya mendapat fasilitas perawatan secara gratis di RSSA. Namun, untuk anggaran santunan sejauh ini belum diterima. Satu-satunya bantuan yang diterimanya baru dari sesama Aremania dan saudara-saudaranya.

"Selain itu belum ada lagi. Kalau pengobatan memang gratis," katanya Rabu (12/10/2022). 

2. Kaki terjepit di pagar

Kondisi terkini salah satu pintu keluar Stadion Kanjuruhan. IDN Times/Alfi Ramadana
Kondisi terkini salah satu pintu keluar Stadion Kanjuruhan. IDN Times/Alfi Ramadana

Lebih jauh, Bagus menceritakan bahwa saat pertandingan, dirinya berangkat dengan lima teman. Namun, setibanya di stadion, mereka terpisah dan Bagus kemudian masuk di tribun 12. Sepanjang pertandingan, tidak ada sesuatu yang aneh terjadi. Bahkan, hingga pertandingan berakhir semua masih normal. Sampai akhirnya terjadi chaos, kemudian ada tembakan gas air mata ke arah tribun tempat dirinya berada. 

"Saat itu, gas air mata jatuh tidak jauh dari posisi saya berdiri. Karena panik saya kemudian lari ke atas kemudian lari ke arah kiri mau turun, terus balik lagi ke kanan gak bisa juga. Sampai akhirnya terjadi dorong-dorongan dan kaki saya kecantol pagar sampai terjepit," imbuhnya. 

3. Pingsan dan sadar sudah di RS

Kondisi pintu 13 Stadion Kanjuruhan pasca insiden kericuhan 1 Oktober lalu. IDN Times/Alfi Ramadana
Kondisi pintu 13 Stadion Kanjuruhan pasca insiden kericuhan 1 Oktober lalu. IDN Times/Alfi Ramadana

Bagus mengakui panik saat ada tembakan gas air mata. Hal itu yang kemudian membuat dirinya terjatuh dengan posisi posisinya kepala berada di bawah dan kakinya berada di atas. Dalam kondisi tersebut, Bagus hanya bisa pasrah dan berusaha sebisa mungkin untuk tetap bertahan hidup. Saat itu, dirinya kemudian minta tolong kepada teman ayahnya. 

"Saat itu saya gak bisa jalan. Saya hanya menangis saja. Kemudian saya juga sempat pingsan dan saat sadar sudah berada di RS Wava Husada," sambungnya. 

4. Harus jalani rawat jalan di RSSA

Kondisi Bagus belum bisa beraktivitas normal. Dok/istimewa
Kondisi Bagus belum bisa beraktivitas normal. Dok/istimewa

Setelah dari RS Wava, kemudian oleh keluarga dibawa pulang dan pada hari Senin diperiksakan ke RSSA. Dari pemeriksaan tersebut diketahui ia mengalami patah tulang di kaki kiri dan retak tulang di kaki kanan. Kaki kirinya kemudian di gips untuk mengurangi kemungkinan cedera lebih parah. 

"Dua minggu lagi disuruh kembali periksa. Katanya diganti gipsnya, tidak dikasih penjelasan lainnya," pungkasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alfi Ramadana
EditorAlfi Ramadana
Follow Us

Latest News Jawa Timur

See More

Sheila Majid Bakal Ramaikan Jazz Traffic Festival 2025

24 Sep 2025, 20:40 WIBNews