Atap Bangunan SMP di Malang Roboh Setelah Diterjang Hujan Deras
Malang, IDN Times - Para siswa SMP Islam Al-Amin di Jalan Kyai Sofyan Yusuf Nomor 425 B, Kelurahan Kedungkandang, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang harus mengungsi terlebih dahulu. Pasalnya, atap gedung sekolah mereka ambruk setelah diterjang hujan deras pada Rabu (19/2/2025).
1. Kepala Sekolah SMP Islam Al-Amin menceritakan kejadian atap bangunan sekolahnya ambruk
Kepala Sekolah SMP Islam Al-Amin, Eko Putro menceritakan jika kejadian ini terjadi pada Rabu (19/2/2025) pukul 03.00 WIB. Ia mendapat laporan dari penjaga sekolah kalau atap bangunan ruang komputer yang jadi satu dengan ruang BK dan ruang guru ambruk.
"Karena juga kejadiannya dini hari, jadi tidak ada siswa. Selain itu ruangan itu juga sudah dikosongkan setahunan. Sehingga tidak ada korban jiwa saat kejadian ini," terangnya saat dikonfirmasi pada Kamis (20/2/2025).
Eko menjelaskan kalau bangunan ini memiliki panjang 6 meter, lebar 7 meter, dan tinggi sekitar 4 meter. Bagian yang rusak parah pada atapnya hingga tak bersisa. Sehingga hari ini dilakukan pembersihan oleh BPBD Kota Malang, guru, wali murid, dan warga sekitar.
2. Kepala Sekolah SMP Islam Al-Amin menduga penyebab ambruknya atap karena hujan deras dan bangunan yang lapuk
Eko mengatakan jika atap bangunan ini memang sudah lapuk karena usia, ini ditandai dengan plafon atap yang sudah melengkung, sehingga perangkat komputer di dalam bangunan dipindahkan sebelumnya. Kemudian kondisi cuaca yang sering terjadi hujan deras memperparah kerusakan, hingga terjadilah atap sekolah yang ambruk.
"Jadi saat waktu itu bangunan sudah kosong, karena komputer dan perlengkapan semuanya sudah dipindahkan. Sehingga bisa meminimalisir kerugian yang terjadi," jelasnya.
3. Kejadian ini membuat proses belajar mengajar dilakukan secara daring
Lebih lanjut, Eko mengungkapkan jika kejadian ambruknya atap sekolah ini membuat para siswa tidak bisa belajar di sekolah. Pasalnya mereka khawatir dengan kondisi bangunan yang lain. Jadi demi keselamatan para siswa, mereka belajar daring di rumah masing-masing, sambil pihak sekolah memastikan kondisi bangunan yang lain.
"Rencananya kami akan laksanakan pembelajaran daring sampai hari Sabtu. Karena harus melakukan pembersihan material, kalau belum selesai ya sampai Senin baru masuk. Semua siswa belajar daring, total ada 265 siswa dari kelas 7 sampai 9," pungkasnya.