Arema FC Alokasikan 3 Persen Pendapatan Tiket untuk Korban Kanjuruhan

Malang, IDN Times - Kembalinya Arema FC ke Stadion Kanjuruhan disambut banyak Aremania yang sudah tak sabar menonton Singo Edan kembali di Malang. Manajemen Arema FC juga menyambut antusias ini dengan berencana membagi sebagian keuntungan tiket home untuk ahli waris korban meninggal Tragedi Kanjuruhan.
1. Arema FC berencana alokasikan 3 persen pendapatan untuk ahli waris korban Tragedi Kanjuruhan

General Manager Arema FC, Yusrinal Fitriandi membenarkan jika mereka berencana memberikan santunan sebanyak 3 persen keuntungan tiket kandang Arema FC di Stadion Kanjuruhan. Ia mengatakan ini akan jadi santunan rutin kepada 135 ahli waris korban meninggal saat Tragedi Kanjuruhan.
"Keputusan ini didasari itikad baik, tidak ada sebuah kepentingan atau tendensi khusus. Saya bicara murni bentuk kepedulian dan misi sosialnya Arema," terangnya saat dikonfirmasi pada Selasa (7/1/2025).
Yusrinal mengatakan jika rencana santunan ini akan disalurkan langsung ke rekening bank ahli waris 135 korban meninggal Tragedi Kanjuruhan. Santunan akan dimulai sejak Arema FC kembali bermain di Stadion Kanjuruhan sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Santunan ini diberikan ke ahli waris keluarga 135 keluarga meninggal dunia secara samarata dari berapapun nominal yang didapat saat laga kandang. Santunan ini sampai batas waktu yang belum ditentukan, bisa 1 tahun, 2 tahun, atau kapan saja," tegasnya.
2. Ini alasan Arema FC hanya membagi 3 persen keuntungan hanya untuk ahli waris korban meninggal

Pria berkacamata ini menjelaskan jika mereka hanya membagi 3 persen keuntungan dengan para ahli waris korban meninggal Tragedi Kanjuruhan, ini dikarenakan data korban meninggal adalah yang paling valid yaitu 135 korban. Sementara korban luka-luka, ia mengatakan sudah membantu mulai dari pengobatan hingga pemulihan.
"Sekali lagi kami memohon maaf, bawa kami sadar uang tidak bisa menggantikan duka yang dialami keluarga korban. Tapi keputusan ini diambil atas dasar empati kami ke keluarga korban dan sepenuhnya adalah satu jiwa," pungkasnya.
3. Kemungkinan pembagian santunan bisa dimulai pada bulan Februari 2025

Yusrinal menyampaikan jika mereka tidak bisa memulai pembagian santunan sejak Januari 2025, pasalnya mereka diprediksi belum bisa menggunakan Stadion Kanjuruhan pada Januari 2025. Memerlukan tahapan berupa asesmen dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan simulasi pengamanan bersama Polres Malang.
"Perkiraan saya ya di Februari ketika lawan Bali United atau PSM Makassar. Di Februari lah, tapi ternyata kalau proses ini cepat, misalkan re-asesmen bisa cepat datang butuh 3-4 hari ya bagus," ujarnya.