Cegah Corona, Pesantren Tebuireng Tutup Makam Gus Dur dan Gus Sholah

Santri juga tidak diizinkan keluar pondok

Jombang, IDN Times - Pondok Pesantren Tebuireng Jombang menutup sementara kompleks pemakaman Tebuireng di Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Jombang. Kebijakan itu sebagai upaya peningkatan kewaspadaan terhadap penyebaran virus corona atau Covid-19. Penutupan itu diberlakukan mulai Senin (16/3), pukul 00.00 WIB.

"Benar mas (ditutup sementara), akan diberlakukan mulai nanti malam," kata H. Lukman Hakim, Mudir pesantren Tebuireng, Jombang kepada IDN Times, Minggu (15/3)

1. Pesantren Tebuireng keluarkan Surat Edaran tentang penutupan akses peziarah

Cegah Corona, Pesantren Tebuireng Tutup Makam Gus Dur dan Gus SholahSurat Edara penutupan sementara komplek makam pesantren tebuireng. IDN Times/zainul arifin

Penutupan akses peziarah tersebut sesuai dengan Surat Edaran Nomor 1524/I/HM 00 01/PENG/2020 yang ditandatangani Pengasuh Pesantren Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz. Kebijakan tersebut diambil sebagai langkah pencegahan penyebaran Covid-19 di ruang publik seperti anjuran pemerintah.

"Kami putuskan kebijakan tersebut dalam rapat pimpinan dan Majelis Keluarga Pesantren Tebuireng, dengan merujuk anjuran yang disampaikan pemerintah. Penutupan akses sementara diberlakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Artinya kalau sudah aman ya kami buka," ujarnya.

2. Peziarah di makam Tebuireng rata-rata 5 ribu orang saat hari libur

Cegah Corona, Pesantren Tebuireng Tutup Makam Gus Dur dan Gus SholahGerbang pintu masuk Pesantren Tebuireng Jombang. IDN Times/zainul arifin

Gus Lukman-sapaan Lukman Hakim- menyampaikan, berdasarkan catatan pondok, setiap hari ada ribuan orang peziarah yang datang komplek makam Tebuireng. Di makam itu, terdapat makam Hadratussyekh KH Hasyim Asyari, Pendiri Nahdlatul Ulama; KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden RI ke-4; KH Wahid Hasyim yang merupakan ayah Gus Dur; serta KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah).

"Peziarah yang datang pada hari biasa seribu hingga tiga ribu. Kalau di hari libur, perkiraan lima sampai sepuluh ribu peziarah," jelasnya.

Atas kebijakan tersebut, keluarga besar Pesantren Tebuireng menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat yang hendak beziarah ke Makam Tebuireng.

Baca Juga: Satu Pasien di Ruang Isolasi RSUD Jombang Dinyatakan Negatif Corona

3. Santri Tebuireng dilarang keluar pondok

Cegah Corona, Pesantren Tebuireng Tutup Makam Gus Dur dan Gus SholahMakam Gus Dur di Tebuireng Jombang. IDN Times/zainul arifin

Selain menutup akses peziarah, pesantren Tebuireng juga membatasi aktivitas santri. Jika biasanya pada hari libur, Jumat, santri bisa keluar, namun saat ini santri dilarang keluar pondok. Di dalam pondok, juga telah disiapkan cuci tangan hingga antiseptik.

"Jumat, para santri sekarang tidak boleh keluar pondok. Jumat, santri olahraga di dalam pondok. Ya ini kan sebagai upaya memgantisipasi virus corona," ujar Gus Lukman.

4. Tamu yang berkunjung dilayani di tempat tertentu dan terbatas

Cegah Corona, Pesantren Tebuireng Tutup Makam Gus Dur dan Gus SholahGerbang pintu masuk Pesantren Tebuireng Jombang. IDN Times/zainul arifin

Pihak pondok juga melakukan pembatasan, baik kunjungan keluar maupun ke dalam pondok. Gus Lukman mengatakan, mulai besok Senin (16/3), pengunjung tidak diperbolehkan berkunjung ke pondok. Kalau memang ada kepentingan yang sangat mendesak, tamu yang berkunjung akan dilayani di tempat khusus.

"Kalau memang terlanjur atau sangat penting, kami fasilitasi. Tetapi terbatas, tidak boleh masuk kamar, tidak boleh berkunjung ke tempat yang telah ditentukan. Kecuali ke tempat khusus yang telah kami persiapkan di ruang tamu atau sekretariat," tandasnya.

Baca Juga: Risma Siapkan Website Lawan Covid-19, Ini Bocoran Isinya

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya