Kemarau Panjang, Muhammadiyah Ponorogo Gelar Salat Istisqa 

Berharap segera turun hujan

PONOROGO, IDN Times - Sejumlah wilayah di Kabupaten Ponorogo mengalami kekeringan dan krisis air bersih yang merupakan dampak dari musim kemarau panjang. Kondisi ini menggerakkan Pengurus Cabang Muhammadiyah untuk menggelar salat istisqo di Lapangan Panahan, Jalan Suromenggolo, Ponorogo, Sabtu (27/10).

Lebih dari 2 ribu umat muslim mengikuti salat sunah itu. Dengan khidmat para jemaah melaksanakan ibadah yang bertujuan memohon ampunan dan meminta Tuhan segera menurunkan hujan. 

Baca Juga: Pedagang Bekas Pasar Stasiun Ponorogo Unjuk Rasa, Ini Tuntutannya

1.Musim kemarau kali ini dirasakan sangat panas dan panjang

Kemarau Panjang, Muhammadiyah Ponorogo Gelar Salat Istisqa IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Ketua Pengurus Cabang Muhammadiyah Ponorogo Kota, Bambang Tri Atmojo, mengatakan organisasinya menginisiasi Salat Istisqo lantaran musim kemarau berkepanjangan. Melalui salat sunah berjamaah, Muhammadiyah mengajak seluruh umat muslim memohon ampun kepada Tuhan agar dijauhkan dari bala dan bencana akibat kemarau panjang. 

"Salat ini wujud keprihatinan kami atas kondisi alam yang terjadi selama ini. Dengan Salat Istisqo kami berharap agar Allah segera memberikan pertolongan dengan menurunkan hujan," kata Bambang. 

2.Khotib mengajak para jamaah melakukan introspeksi diri

Kemarau Panjang, Muhammadiyah Ponorogo Gelar Salat Istisqa IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Khotib Istisqo, Muh Mansur berpesan agar seluruh umat Islam segera introspeksi diri. Merenungkan kembali hal-hal yang telah dilakukan selama ini. Setelah itu, segera memohon ampunan dan perlindungan Allah atas dosa yang sengaja atau tidak sengaja diperbuat. Lantas, ditindaklanjuti dengan tobat serta menjauhi kemaksiatan. 

"Marilah kita panjatkan doa agar segera diturunkan hujan yang cukup untuk kita," ujar dia ketika berkhotbah. 

Dengan hujan yang cukup, Mansur melanjutkan, dapat meningkatkan debit air di sumur yang selama ini mengering. Selain itu, air sebagai sarana irigasi sawah, minum ternak, dan penopang kebutuhan warga dapat terpenuhi. "Kami berharap agar hujan yang nanti diturunkan tidak menjadi bencana," ujar dia. 

3.BPBD mencatat 9 Kecamatan mengalami krisis air bersih

Kemarau Panjang, Muhammadiyah Ponorogo Gelar Salat Istisqa geographical.co.uk

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo mencatat dampak kemarau dirasakan warga 14 desa di sembilan kecamatan. Lokasi yang mengalami kekurangan air bersih di antaranya Desa Dayakan, Kecamatan Badegan; Desa Tulung, Kecamatan Sampung; Desa Karang Patihan, Kecamatan Balong; dan Desa Duri, Kecamatan Slahung. 

"Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga, kami rutin melakukan droping," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono. Ia menyebut sebanyak 5.696 jiwa atau 1.592 Kepala Keluarga terkena dampak langsung akibat krisis air bersih. 

Baca Juga: Telaga Ngebel Ponorogo Mengalami Pendangkalan, Apa Sebabnya?

Topik:

  • Edwin Fajerial

Berita Terkini Lainnya