Terungkap! Ritual Maut di Jember Minta Berkah Ratu Pantai Selatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jember, IDN Times - Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, mengungkapkan beberapa hasil penyelidikan dari tragedi maut ritual mandi di laut selatan Jember oleh kelompok Padepokan Tunggal Jati Nusantara, Minggu (13/2/2022).
1. Hilangkan santet hingga minta ilmu
Hery mengatakan, dari hasil pemeriksaan 13 saksi korban selamat, petugas evakuasi, terungkap kegiatan ritual mandi di laut saat tengah malam hingga dini hari itu, bertujuan untuk menuntaskan berbagai masalah pribadi para pesertanya.
Para korban menyebut, Padepokan Tunggal Jati Nusantara menjanjikan kalau mereka menjalani ritual mandi laut, maka dapat membersihkan diri dari guna-guna, ilmu hitam, masalah ekonomi, keluarga, bahkan ilmu kanuragan.
"Anggota datang dengan berbagai tujuan. Para anggota masalah, ekonomi, keluarga, satu dua dengan masalah guna guna, santet, ilmu hitam. Tujuan untuk mendapatkan ilmu kanuragan," katanya, Selasa (15/2/2022).
Baca Juga: Polisi Sebut Ada yang Ditutupi dari Tragedi Ritual Pantai di Jember
2. Berharap berkah dari ratu pantai selatan
Tidak hanya itu, ritual mandi di pantai selatan ini juga berharap mendapatkan berkah dari ratu pantai selatan.
"Kegiatan ditujukan untuk membersihkan diri dan mendapatkan berkah dari ratu pantai selatan. Indikasi dalam doa sering baca doa dalam bahasa Jawa," katanya.
Hery menyebut, padepokan di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Rambipuji, dipimpin Nurhasan. Ia menggunakan rumah pribadinya menjadi padepokan.
3. Padepokan di rumah pribadi
Di rumah pribadi Nurhasan itu, terdapat kurang lebih 100 orang yang tergabung dalam padepokan. Di rumah tersebut, sering diadakan acara pengajian dan ritual penyembuhan.
"Sering adakam pengajian di rumah, dzikir, ritual pengobatan. Dalam kegiatan tidak semua aktif hadir yang datang kadang 20-30. Menyesuaikan rumahnya, karena rumah sempit," terangnya.
Saat ini, polisi masih menunggu kondisi pimpinan padepokan, Nurhasan sembuh. Ia turut menjadi korban, namun masih selamat. Saat ini masih dirawat di RSUD Soebandi karena banyak meminum air laut dan luka-luka terbentur batu karang.
"Ketua Padepokan Tunggal Jati Nusantara, masih dirawat. Dirinya sesak napas karena banyak minum air laut, dan luka di tubuhnya," terangnya.
4. 11 orang korban meninggal
Diberitakan sebelumnya, peristiwa 23 orang terseret ombak saat menjalani ritual mandi di Pantai Payangan, Kabupaten Jember telah menewaskan 11 orang. Rombongan tersebut berasal dari padepokan Tunggal Jati Nusantara, semua berasal dari Jember kecuali satu orang yakni Bripda FD yang merupakan anggota polisi di Kabupaten Bondowoso, yang juga turut menjadi korban meninggal.
"Salah satu meninggal anggota polisi polres Bondowoso, sudah dilakukan otopsi dan dikembalikan ke keluarga," kata Hery.
Baca Juga: 1 Korban Tewas Ritual di Jember Anggota Polri, Polda Ikut Selidiki