Survei PRC: Pemilih Faida Rata-rata Perempuan dan Wilayah Pedesaan

Jember, IDN Times - Hasil survei dari Politika Reseach and Consulting (PRC) menunjukkan Pasangan Calon (Paslon) 01, Faida dan Dwi Arya Nugraha Oktavianto unggul tipis dari Paslon 02, Hendy Siswanto dan Balya Firjaun Barlaman.
Dari 500 responden yang dipilih secara acak di 50 desa dan 31 kecamatan di Kabupaten Jember, Paslon 01 rata-rata dipilih dari masyarakat dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah, tinggal di pedesaan dan perempuan.
Sementara Paslon 02, Hendy Siswanto dan Balya Firjaun Barlaman rata-rata dipilih oleh masyarakat dengan pendidikan rata rata SMA hingga perguruan tinggi, tinggal di kawasan perkotaan dan dipilih mayoritas laki-laki.
1. Pemilih Laki-laki dan perempuan

Dari hasil survei menunjukkan, Paslon Faida-Vian memperoleh suara 31,8 persen, sementara Paslon Hendy- Firjaun mendapatkan 30,4 persen, atau hanya selisih 1,4 persen dari Paslon 01. Terakhir, kandidat dengan nomor urut 3, Abdussalam-Ifan Ariadna Wijaya hanya memperoleh 11,4 persen
Direktur Riset PRC, Miftahul Munir mengatakan, bila dibandingkan hasil survei tahun 2015, petahana Vaida yang berpasangan dengan Abdul Muqit Arief, juga menunjukkan rata rata pemilihnya memang perempuan.
"Distribusi elektabilitas, responden pilih 01 didominasi oleh perempuan, sejak 2015 sudah seperti itu. Sementara Paslon 02, ini mayoritas pemilihnya Laki-laki," kata Munir dalam siaran pers di Jember, Sabtu (5/12/2020).
2. Pemilih Paslon 02 didominasi oleh millenials

Dari segi usia, Paslon 01 didominasi oleh generasi Z, dengan rentang udia 17-22 tahun dan generasi X usia 39-58 tahun. Berbeda dengan pemilih Paslon 02 yang didominasi kelompok usia millenials 39,5 persen dan baby bomers 39,8 persen.
"Dilihat dari sisi pedidikan, Paslon 01 dipilih rata rata SMP ke bawah. Paslon 02, responden SLTA sederajat dan ke atas. Paslon 01, dominan di wilayah pedesaan dan Paslon 02 dominan di wilayah perkotaan," katanya.
Selanjutnya, dilihat dari sisi pendapatan ekonomi, pemilih Paslon 01 didominasi dengan penghasilan Rp 750.000 per bulan ke bawah. Sementara Paslon 02 rata rata dipilih dengan pendapatan Rp 750.000 hingga Rp Rp 3500.000.
"Paslon 01 rata-rata dari pekerjaan bukan kelompok profesi, sementara Paslon 02 dari kalangan profesi, seperti guru, dosen, pagawai swasta," ujarnya.
3. Faida unggul tipis

Pertanyaan yang disampaikan lembaga survei PRC kepada responden terkait siapa yang bakal dipilih, menggunakan dua cara, tertutup dan tidak.
Pertama, model tertutup responden diminta memilih tanpa ditunjukkan nama dan foto, dan model terbuka dengan menunjukkan foto dan nama. Keduanya masih menunjukkan Paslon 01 unggul, meski hanya selisih tipis.
Pertanyaan model tertutup menunjukkan Paslon 01 sebesar 35,6 persen, Paslon 02, sebesar 35,2 persen atau hanya selisih 04 persen. Sementara pertanyaan dengan terbuka, Paslon 01 sebesar 31,8 persen dan Paslon 02 sebesar 30,4 persen atau hanya selisih 1,4 persen.
"Dan dari responden 'apakah akan gunakan hak suara, 99 persen iya'. Tapi ini belum bisa jadi ukuran partisipasi. 38,6 persen, sudah menentukan saat hari pencoblosan, 26,0 persen saat kampanye dan 24,2 persen saat sebelum masa kampanye," ujar Munir.
Sementara itu, dari hasil survei juga menunjukkan, 53,8 persen sudah yakin terhadap pilihannya. Kemudian 29,6 persen masih membingungkan dan 16,6 persen tidak tahu.
Dari situ, Munir menilai belum bisa dikatakan siapa yang paling unggul dalam kontestasi Pilkada Jember 2020 yang berlangsung 9 Desember nanti. Semuanya masih bisa berubah.
"Masing masing ini ada potensi naik, kita tidak bisa menentukan siapa pemenangnya," ujarnya.
Survei PRC dilakukan pada 26 November 2020 hingga 2 Desember 2020. Dari sampel 500 responden yang yang tersebar di 31 kecamatan dan 50 desa yang terpilih secara acak sebagai basis survei.