Pemkab Banyuwangi Pesan Ribuan APD ke UMKM untuk Tenaga Medis

Produksi APD dilakukan secara ketat

Banyuwangi, IDN Times - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memesan ribuan alat pelindung diri (APD) kepada perajin di tingkat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pemesanan ribuan APD secara bertahap akan diberikan kepada tenaga medis yang berjuang menghadapi virus corona. Mengingat, saat ini persediaan APD di rumah sakit terbatas.

1. APD dibuat dari kain parasut

Pemkab Banyuwangi Pesan Ribuan APD ke UMKM untuk Tenaga MedisIlustrasi APD (Dok. Humas Pemprov DKI)

Salah satu UMKM yang dilibatkan memproduksi APD adalah Dafa Jaya Konveksi, di Dusun Cangaan, Kecamatan Genteng. Pemilik usaha Dafa Jaya Konvensi, Nur Basuki Abdullah mengatakan, pihaknya mendapatkan pesanan sebanyak 300 APD dari Pemkab.

“Dokter dari Dinas Kesehatan datang memberikan contoh serta standar-standar yang harus dipenuhi dalam pembuatan APD. Kami lalu produksi dengan supervisi Dinas Kesehatan,” kata Abas, panggilan Nur Basuki, Rabu (1/4).

Abas memilih material kain parasut yang kedap air sesuai arahan Dinkes.

“Kami punya beberapa material parasut, dari yang biasa hingga bahan super. Tinggal memilih saja. Bahan menentukan harga. Kami mematoknya per APD Rp140-175 ribu,” katanya.

2. Produksi APD di tengah orderan yang sepi

Pemkab Banyuwangi Pesan Ribuan APD ke UMKM untuk Tenaga MedisIlustrasi APD tenaga medis (IDN Times/Dokumen)

Abas sangat berhati-hati dalam proses produksi APD. Mengingat baju ini salah satu perlengkapan standar untuk melindungi tenaga medis dari paparan virus.

“Tidak semua penjahit yang ada kami libatkan. Karena pengerjaannya perlu detail. Kami memproduksi di satu tempat, agar setiap prosesnya bisa kami awasi dengan baik dan steril. Semua penjahit memakai masker. Alat-alat juga kami sterilkan,” ujarnya.

Dia bersyukur dengan order membuat APD ini karena menjadi angin segar usaha mereka di tengah kondisi perdagangan yang lesu akibat imbas wabah corona.

“Orderan kami turun. Alhamdulillah ada pesanan APD, kami bisa bernapas lega. Bisa untuk membayar cicilan sekaligus membayar gaji para karyawan,” tutur Abas.

Selama ini konveksi Dafa Jay memproduksi seragam sekolah yang didistribusikan ke beberapa daerah, salah satunya Bali. Per tahun, usaha konveksinya bisa menghasilkan 40 ribu potong pakaian.

Setelah adanya pesanan APD dari Dinkes daerah, produksi konveksi miliknya pun difokuskan untuk membuat APD tersebut.

“Sementara ini kami fokus melayani APD untuk kebutuhan daerah. Tapi, kalau ada dari luar Banyuwangi yang juga membutuhkan kami siap,” ujarnya.

Baca Juga: Membaik, Satu Pasien Positif Covid-19 Banyuwangi Lakukan Swab Ulang

3. Merespons terbatasnya APD untuk tenaga medis

Pemkab Banyuwangi Pesan Ribuan APD ke UMKM untuk Tenaga MedisBupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. IDN Times/Margith Juita Damanik

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas Anas mengaku sengaja melibatkan UMKM untuk penyediaan APD di daerah. Hal tersebut dilakukan untuk merespons terbatasnya APD bagi tenaga medis.

"Anggaran kami ada, tapi barangnya juga sulit di pasaran. Maka kami berinisiatif memproduksi sendiri dengan menggandeng UMKM konveksi yang ada di Banyuwangi, sekaligus untuk memberdayakan mereka di tengah situasi sulit saat ini. Tahap awal kami pesan 1.000 ke beberapa UMKM. Dan nanti kita tingkatkan. Produksi yang sudah selesai, telah didistribusikan ke rumah sakit,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono mengatakan, APD yang diproduksi tidak akan diperjualbelikan. Nantinya APD itu akan didistribusikan ke fasilitas kesehatan di seluruh Banyuwangi.

“Adapun untuk mekanisme distribusinya sendiri nanti diprioritaskan untuk RS yang menangani pasien COVID-19. Semua produksi kami cek ulang dan kami sterilisasi dulu,” pungkas lelaki yang akrab disapa Rio tersebut.

Baca Juga: Para Perantau di Banyuwangi Wajib Jalani Karantina Mandiri

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya