Dampak Kebakaran Gunung Ranti, Pendakian ke Kawah Ijen Ditutup

Penutupan berlaku sampai batas waktu yang belum ditentukan

Banyuwangi, IDN Times - Kebakaran yang terjadi di kawasan Gunung Ranti, Banyuwangi menyebabkan jalur pendakian menuju Gunung Ijen ditutup. Ijen yang dikenal mempunyai kawah dan blue fire menawan itu ditutup mulai kemarin Minggu (20/10). Hingga Senin ini (21/10), akses menuju Ijen masih steril karena api menjalar hingga kawasan Paltuding.

1. Penutupan sudah dilakukan di rest area Jambu

Dampak Kebakaran Gunung Ranti, Pendakian ke Kawah Ijen DitutupIDN Times/Istimewa

Penutupan jalur pendakian sudah dilakukan di Rest Area Jambu. Lokasinya sekitar 5 km sebelum pos pendakian Paltuding Ijen.

“Penutupan pendakian Gunung Ijen kami lakukan mulai di kawasan rest area Jambu,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Eka Muharram.

2. Antisipasi sebaran api

Dampak Kebakaran Gunung Ranti, Pendakian ke Kawah Ijen DitutupIDN Times/Istimewa

Eka mengatakan, pihaknya mengerahkan mobil pemadam kebakaran untuk mencegah api menjalar lebih luas. Petugas fokus memadamkan api di sejumlah titik yang rawan terbakar. 

"Sejumlah jalur kami siram air agar kebakaran tidak merembet. Fungsinya memang untuk membasahi, agar tidak meluas. Untuk melokalisasi kebakaran yang terjadi," ujarnya.

Dia menambahkan, angin kencang yang memicu menjalarnya kebakaran tak hanya terjadi di Gunung Ranti saja. Tetapi juga terjadi di kawasan hutan Merapi Ungup-ungup.

“Ini akibat badai angin kencang, sehingga kebakaran juga muncul di sana," kata Eka. 

Baca Juga: Empat Pendaki yang Terjebak Kebakaran Gunung Ranti Berhasil Dievakuasi

3. Banyak pohon tumbang

Dampak Kebakaran Gunung Ranti, Pendakian ke Kawah Ijen DitutupIDN Times/Istimewa

Gunung Ranti yang lokasinya bersebelahan dengan Gunung Ijen di wilayah Banyuwangi, sudah terbakar sejak Sabtu petang (19/10). Kebakaran terjadi di jalur pendakian Gunung Ranti sisi sebelah barat. Sehingga, apil terlihat jelas dari Kawasan Rest Area Gunung Ranti maupun Paltuding. 

"Angin kencangnya memang tidak terus-terusan ada, tapi datang pergi. Tapi kencang sekali hembusannya, banyak pohon tumbang. Ini membahayakan. Pedagang di area Gunung Ranti dan Paltuding sudah kami ajak meninggalkan lokasi," jelas Eka. 

Baca Juga: Kebakaran Gunung Ranti Diduga karena Aktivitas Pengolahan Lahan

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya