Minta Jatah Pupuk Bersubsidi, Petani Tambak Lamongan Turun Jalan

Yuhronur Efendi janji perjuangkan hak petani tambak

Lamongan, IDN Times - Ribuan petani tambak di Kabupaten Lamongan menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu masuk kantor DPRD dan Pemkab Lamongan, Rabu (2/2/2022), siang. Dalam aksi unjuk rasa itu, ribuan massa itu menuntut agar pemerintah pusat tetap memberikan alokasi pupuk bersubsidi bagi petani tambak.

1. Penghapusan pupuk bersubsidi bagi para petambak dinilai sangat memberatkan

Minta Jatah Pupuk Bersubsidi, Petani Tambak Lamongan Turun JalanRibuan petani tambak di Lamongan menggelar aksi unjuk rasa. IDN Times/Imron

Koordinator aksi, Yusuf Fadli mengatakan, penghapusan penerima pupuk bersubsidi bagi masyarakat petani tambak dianggap sangat menyengsarakan. Pasalnya, kondisi tambak di Lamongan sangat beda dengan tambak yang berada di daerah lain. 

"Kalau daerah lain, tambak mereka tanpa di berikan pupuk pun bisa besar, tapi kalau di Lamongan ini gak bisa, maka dari itu kebijakan penghapusan pupuk bersubsidi bagi petani tambak sangat menyengsarakan rakyat," kata Yusuf.

Baca Juga: Baru Pulang dari Malaysia, Satu PMI Asal Lamongan Meninggal di RS Haji

2. Petani harus mengeluarkan biaya tinggi untuk membeli pupuk non subsidi

Minta Jatah Pupuk Bersubsidi, Petani Tambak Lamongan Turun JalanRibuan petani tambak di Lamongan saat menggelar aksi unjuk rasa. IDN Times/Imron

Yusuf menjelaskan, dihapusnya pupuk bersubsidi bagi para petani tambak sangat berdampak terhadap biaya pengeluaran produksi yang dikeluarkan. Pasalnya petani tambak harus mengeluarkan biaya tinggi agar bisa membeli pupuk non subsidi tersebut.

"Sekarang petambak dihapus dari penerima pupuk bersubsidi oleh Kementerian Pertanian. Sementara Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak membuat regulasi. Artinya petambak kita haram menikmati pupuk bersubsidi," jelasnya.

3. Bupati Lamongan Yuhronur Efendi janji perjuangkan hak petani tambak

Minta Jatah Pupuk Bersubsidi, Petani Tambak Lamongan Turun JalanBupati Lamongan Yuhronur Efendi saat menemui ribuan petani tambak Lamongan saat aksi unjuk rasa. IDN Times/Imron

Saat ini, petani tambak terpaksa membeli pupuk non subsidi seharga Rp500 ribu. Sementara yang subsidi itu Rp100 ribu. Harga Rp500 ribu menurut Yusuf sangat berat bagi petambak Lamongan yang notabene tambaknya tidak begitu luas.

Terpisah Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, berjanji akan memfasilitasi sejumlah perwakilan petani tambak agar bisa segera bertemu dengan Komisi IV DPR RI dan juga Dirjen Perikanan di Jakarta. Kita akan perjuangkan hak petani tambak.

"Tadi beberapa perwakilan petani tambak juga sudah mendengar secara langsung komunikasi saya dengan pak Dirjen. Dan saya akan memfasilitasi perwakilan petani tambak ke Jakarta," pungkasnya.

Baca Juga: Remaja 16 Tahun di Lamongan Positif COVID-19 Varian Omicron

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya