Usai Posko Swab Suramadu Ricuh, Petugas akan Ditambah di Jam Rawan

Khusus untuk dini hingga pagi hari

Surabaya, IDN Times - Kericuhan yang terjadi di posko penyekatan Jembatan Suramadu, Jumat (18/6/2021) tentunya menjadi cacatan buruk dalam upaya penanganan COVID-19 di Jawa Timur. Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali, para petugas keamanan dan petugas kesehatan akan ditambah pada jam-jam rawan.

1. Polda Jatim evaluasi jumlah personel kepolisian di posko penyekatan Suramadu

Usai Posko Swab Suramadu Ricuh, Petugas akan Ditambah di Jam RawanSejumlah kendaraan yang akan menuju Madura mengantre memasuki pos pemeriksaan di akses masuk Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (11/5/2021). Menjelang Lebaran 2021 antrean panjang kendaraan bermotor roda empat atau lebih terjadi di pos pemeriksaan larangan mudik Lebaran tersebut (ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Wakapolda Jatim Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo menuturkan, setelah kejadian kerusuhan yang viral di media sosial itu, pihaknya akan mengevaluasi sistem yang dilakukan. Salah satunya yaitu jumlah personel kepolisian yang berjaga di jam-jam dini hingga pagi hari.

"Tentunya evaluasi kita. Penambahan-penambahan personel kemudian rekan-rekan nakes tentunya adalah evaluasi kita untuk perbaikan ke depan," ujar Slamet, Jumat (18/6/2021).

Baca Juga: Viral Posko Swab Suramadu Ricuh, Ini Kata Polisi

2. Personel akan ditambah pada dini dan pagi hari

Usai Posko Swab Suramadu Ricuh, Petugas akan Ditambah di Jam RawanWali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin saat meninjau posko penyekatan Suramadu, Rabu (16/6/2021) malam. Dok Humas Pemkot Surabaya

Slamet mengatakan bahwa penambahan personel keamanan pada dini hingga pagi hari diperlukan lantaran adanya kecenderungan masyarakat yang berangkat di jam-jam tersebut. Para pengendara yang melewati Jembatan Suramadu di jam itu merupakan para pekerja yang setiap harinya pulang pergi Surabaya-Madura.

"Masyarakat harus tertib dan antri menahan diri kalaupun ada kegiatan yang memang buru-buru, sampaikan petugas sehingga tidak ada lagi nanti masyarakat yang berebut dan membuat riuh masyarakat lainnya," sebutnya.

3. Swab massal sisi bangkalan belum dimulai sehingga pengendara menumpuk di Surabaya

Usai Posko Swab Suramadu Ricuh, Petugas akan Ditambah di Jam RawanKericuhan di Posko Penyekatan Suramadu Jumat (18/6/2021) dini hari. Dok. Istimewa.

Di sisi lain, Wakil Sekretaris Satgas COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto menambahkan bahwa kepadatan pengendara di posko penyekatan Jembatan Suramadu  juga terjadi lantaran banyak pengendara belum dites swab di sisi Bangkalan. Padahal, biasanya tes swab dari arah Madura diutamakan dilakukan oleh petugas penyekatan dari Bangkalan.

"Di sini kan untuk yang mulai dari jam 3 pagi kan memang selama ini dilepas. Kalau Bangkalan itu dilakukan. Ternyata tadi Bangkalan belum mulai sehingga menumpuk di sini," jelas Irvan.

4. Nakes juga akan ditambah agar tak ada lagi penumpukan

Usai Posko Swab Suramadu Ricuh, Petugas akan Ditambah di Jam RawanWali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin saat meninjau posko penyekatan Suramadu, Rabu (16/6/2021) malam. Dok Humas Pemkot Surabaya

Namun, dari peristiwa kerusuhan itu, Irvan menngatakan bahwa penambahan tenaga kesehatan di jam tersebut memang diperlukan sehingga antrean pengendara bisa teratasi. Dengan demikian, gesekan antar pengendara dan dengan petugas bisa terhindarkan.

"Mereka gak anarkis ke petugas. Protes soalnya nakes kan minim. Ganti shift. Mereka buru-buru. Jadi ricuh," pungkasnya.

Baca Juga: 577 Orang Kabur dari Suramadu Saat Akan Diswab, KTP-nya Ditinggal

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya