Takut Kecolongan Varian Mu, PMI Tak Lagi Mendarat di Bandara Juanda

PMI akan dikarantina dua kali di Jakarta dan Surabaya

Surabaya, IDN Times - Satgas COVID-19 Jawa Timur berusaha keras untuk mencegah virus corona varian baru masuk ke Provinsi Jatim. Salah satunya yaitu menutup pintu kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Bandara Internasional Juanda Surabaya.

1. PMI sudah tidak mendarat di Bandara Juanda

Takut Kecolongan Varian Mu, PMI Tak Lagi Mendarat di Bandara JuandaIlustrasi. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Hal ini disampaikan oleh Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto sebagai Dansatgas PMI Jatim. Berdasarkan SE nomor 74 tahun 2021, kedatangan penerbangan internasional hanya melalui dua bandara, yakni Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Sam Ratulangi Manado.

"Di situ yang terjadi perbedaan yang sangat signifikan adalah Bandara Juanda itu ditutup. Jadi Bandara Juanda tuh sudah tidak bisa lagi menerima penerbangan PMI," ujarnya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (17/9/2021).

Baca Juga: Gelombang PMI Via Juanda, Jatim Siapkan Antisipasi Varian MU 

2. Akan dikarantina dua kali di Jakarta dan di Surabaya

Takut Kecolongan Varian Mu, PMI Tak Lagi Mendarat di Bandara JuandaIstimewa

Suharyanto menjelaskan, PMI yang tujuannya ke Jatim diperkirakan akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Setibanya di Jakarta, para PMI akan dikarantina selama 8 hari sebelum akhirnya akan dikarantina kembali dan menjalani swab PCR di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

"Jadi nanti setelah dikarantina di Jakarta sesuai dengan surat edaran itu kan delapan hari. Nah nanti kami akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi DKI Jakarta apakah mereka akan mengantar ke sini atau kita jemput. Nah seandainya dijemput para PMI ini kembali untuk dikarantina di Wisma Haji," tuturnya.

3. Hindari negatif palsu dari varian baru COVID-19

Takut Kecolongan Varian Mu, PMI Tak Lagi Mendarat di Bandara JuandaForkopimda Jatim memberikan keterangan kepada awak media soal kebijakan penanganan pekerja migran. Dok. Istimewa.

Karantina ulang di Asrama Haji ini bertujuan untuk memastikan para PMI agar benar-benar terbebas dari COVID-19 dan menghindari negatif palsu. Jika PMI telah dipastikan negatif COVID-19, barulah mereka diperbolehkan untuk pulang ke daerahnya masing-masing.

"Ini juga kami waspada supaya jangan sampai kecolongan, karena pasti kalau dua titik itu dari mulai hanya Manado dan Soekarno-Hatta, pasti sangat banyak di situ. Nah kami takut petugas-petugas di Provinsi DKI mungkin kewalahan, mungkin ini ya, meski pasti pemerintah pusat juga sudah memikirkan segala sesuatunya tapi kami waspada hingga kami tetap melaksanakan swab ulang," pungkasnya.

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya