Setahun Bom Surabaya, Risma Ajak Warga Sebarkan Nilai Toleransi

Jangan terpecah belah ya, guys!

Surabaya, IDN Times - Bom Surabaya tak hanya mengguncang 3 gereja namun juga Markas Polrestabes Surabaya pada 14 Mei 2018. Dalam momentum satu tahun kejadian tersebut, Polrestabes Surabaya menggelar Refleksi dan Doa Bersama Pascateror Bom Surabaya 2018, Selasa (14/5).

 

1. Dimulai dengan doa bersama di titik ledakan

Setahun Bom Surabaya, Risma Ajak Warga Sebarkan Nilai ToleransiIDN Times/Fitria Madia

 

Acara ini dimulai dengan doa bersama yang dibacakan oleh tokoh-tokoh agama. Doa bersama ini dilaksanakan di pintu masuk Mapolrestabes Surabaya, lokasi terjadinya ledakan tersebut. Selain diikuti oleh Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho, nampak pula Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

"Mohon maaf saya sudah janji buka bersama dengan warga eks lokalisasi di Kremil. Jadi tahun kemarin kita ada musibah sehingga saya menyelesaikan masalah-masalah. Tidak sempat berbuka di sana. Biasanya saya berbuka di sana," ujar Risma.

Baca Juga: Aloysius Bayu, Relakan Nyawa untuk Adang Teroris

2. Risma berpesan agar tak lagi ada perpecahan

Setahun Bom Surabaya, Risma Ajak Warga Sebarkan Nilai ToleransiIDN Times/Faiz Nashrillah

 

Usai berdoa bersama, rombongan beralih ke Gedung Bhara Daksa. Dalam gedung tersebut, Risma menyampaikan pesannya atas refleksi tragedi bom Surabaya. Bagi Risma, persatuan dan toleransi harus dijaga di Kota Surabaya agar tidak lagi terjadi gesekan atau perpecahan.

"Kalau kita terpecah belah lagi, kalau terkotak-kotak lagi maka bukan tidak mungkin mereka bisa menjajah kita lagi. Sejarah kita berbeda. Dan kemerdekaan kita tidak diberikan. Tapi kita berjuang. Kalau kita tidak jaga persatuan dan kesatuan maka tidak mungkin kita akan dijajah lagi," pesan Risma.

3. Anak-anak juga harus diberi paham toleransi

Setahun Bom Surabaya, Risma Ajak Warga Sebarkan Nilai ToleransiIDN Times/Fitria Madia

 

Selain itu, Risma juga berpesan kepada warga Surabaya untuk menajaga anak-anak Kota Surabaya. Sebagai generasi penerus, anak-anak harus diberi pemahaman terkait toleransi untuk menjaga kondusifitas di Kota Surabaya.

"Mari kita bergandengan tangan. Kita jaga semua yang terjadi. Awalmya kita berbeda-beda. Ada Bahasa Jawa, Sumatera, Bali, berbeda-beda. Justru Tuhan menciptakan perbedaan itu adalah untuk mengajarkan kita agar hormat menghormati," tuturnya.

4. Polisi telah mengatur strategi pengamanan

Setahun Bom Surabaya, Risma Ajak Warga Sebarkan Nilai ToleransiIDN Times/Fitria Madia

Sandi juga menambahkan bahwa berdasarkan pengalaman serangan bom Surabaya, ia telah melakukan strategi pengamanan tertentu. Selain itu, ia juga menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memahamkan nilai toleransi di Surabaya.

"Kota Surabaya tidak boleh diganggu oleh radikalisme terorisme Kota Surabaya. Kota kita semua yang harus kita jaga. Kota Surabaya sudah merupakan peninggalan para pendahulu kita," pesannya.

Baca Juga: Pagi Mencekam di Ngagel Jaya Utara

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya