Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pakai Plastik Ziplock, Mustofa Kelabui Polisi Saat Jual Narkoba

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Sandi Nugroho saat rilis tembak mati bandar narkoba, Sabtu (15/2). IDN Times/Fitria Madia

Surabaya, IDN Times - Pengedaran narkoba kini semakin bervariasi seiring berkembangnya zaman. Mustofa Ali Al Faris (24), salah seorang pengedar yang ditembak mati polisi menggunakan kantong ziplock hitam untuk meyimpan narkobanya sebagai ranjau.

Teknik ranjau sendiri adalah modus jual beli narkoba yang memungkinkan pelaku tak bertemu secara langsung. Barang pesanan diambil di suatu tempat sementara transaksi dilakukan menggunakan transfer.

1. Kantong ziplock hitam biasa digunakan untuk mengemas makanan

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho saat rilis tembak mati bandar narkoba, Sabtu (15/2). IDN Times/Fitria Madia

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho menunjukkan kantong ziplock hitam yang digunakan oleh Mustofa. Kantong tersebut biasa digunakan untuk mengemas berbagai barang utamanya makanan.

"Ini digunakan oleh tersangka untuk membungkus narkobanya seperti sabu dan ekstasi. Ini memang tidak sering digunakan ya," tutur Sandi saat konferensi pers di kamar jenazah RSUD Dr Soetomo, Sabtu (15/2).

2. Bungkus tersamarkan saat diranjau

Barang bukti bandar narkoba yang ditembak mati dipamerkan, Sabtu (15/2). IDN Times/Fitria Madia

Dengan plastik ziplock tersebut, Mustofa menyamarkan narkobanya sehingga tidak mencolok. Warna hitam juga membuat narkoba tersebut tak tampak di malam hari. Sehingga, narkoba tersebut tak mudah diketahui orang lain saat diberikan kepada pembeli dengan teknik ranjau.

"Tapi ini hanyalah salah satu modus saja. Karena mereka sangat pintar dalam melihat perkembangan yang sangat dinamis ini," imbuhnya.

3. Pemasok ke berbagai daerah di Jatim

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Sandi Nugroho saat rilis tembak mati bandar narkoba, Sabtu (15/2). IDN Times/Fitria Madia

Mustofa pun menggunakan modus tersebut untuk menyebarkan narkoba di berbagai daerah di Jatim. Berdasarkan pembukuan dan catatan percakapan di telepon, Mustofa memasok narkoba di Kediri, Malang, Pamekasan, Surabaya, dan berbagai daerah lain.

"Ini tentu menjadi sangat berbahaya mengingat narkoba merupakan penghancur bangsa terutama generasi ke depannya. Oleh karena itu, pelaku narkoba harus diberantas," ungkap Sandi.

4. Ditembak mati

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Sandi Nugroho saat rilis tembak mati bandar narkoba, Sabtu (15/2). IDN Times/Fitria Madia

Tapi kini akal bulus Mustofa harus berhenti. Ia tewas di tangan polisi setelah sempat mencoba melawan dengan senjata tajam saat akan diringkus pada Jumat (14/2). Ia ditembak mati saat akan memberikan narkoba jenis sabu seberat 1 kilogram dan ekstasi sebanyak 1000 butir kepada kurirnya.

"Pelaku berupaya melawan petugas hingga ditindak tegas. Merupakan konsekuensi dan prrintah saya apabila ada pelaku yang berupaya melawan petugas dan berupaya melukai petugas agar ditindak tegas," pungkas Sandi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fitria Madia
EditorFitria Madia
Follow Us