Merasa Dicatut, 10 Difabel Surabaya Laporkan Fokordi ke Polrestabes

Data disalahgunakan untuk mendapatkan bantuan

Surabaya, IDN Times - Belasan penyandang difabel di Surabaya berbondong-bondong ke Polrestabes Surabaya, Kamis (2/12/2021). Mereka melaporkan dugaan penyalahgunaan data dari organisasi difabel, Forum Komunikasi Disabilitas (Forkodi) yang mencatut sejumlah nama penyandang difabel sebagai penerima bantuan.

1. LBH Disabilitas Jawa Timur melaporkan Forkodi ke Polrestabes Surabaya

Merasa Dicatut, 10 Difabel Surabaya Laporkan Fokordi ke PolrestabesIlustrasi difabel

Direktur LBH Disabilitas Jawa Timur, Hari Kurniawan menuturkan bahwa pihaknya mendapatkan aduan dari 10 orang difabel yang merasa namanya dicatut oleh Forkodi. Identitas 10 orang ini didaftarkan sebagai penerima bantuan oleh Forkodi namun kenyataannya mereka tak pernah mendapatkan manfaat apa pun.

"Nama mereka dicantumkan dalam penerima manfaat oleh Forkodi, tapi mereka tidak diundang (saat acara CSR), ada orang yang sudah meninggal tapi menerima manfaat. Ada disabilitas folio, tapi dalam proposal dicantumkan dia membutuhkan kaki palsu, ini sangat tidak mungkin, seorang penyandang folio membutuhkan kaki palsu," ujar Hari saat memasukkan laporan polisi, Kamis (2/12/2021).

2. Menduga ada pemalsuan data, pencatutan, hingga penipuan dengan korban difabel

Merasa Dicatut, 10 Difabel Surabaya Laporkan Fokordi ke PolrestabesIlustrasi penipuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Pria yang karib disapa Wawa ini melanjutkan, pihaknya menduga adanya pemalsuan data dan penipuan terhadap para difabel. Para korban dimanfaatkan identitasnya untuk mendapatkan keuntungan bagi organisasi tersebut. Ia juga menuding, dugaan upaya penipuan ini tak hanya sekali dilakukan.

"Tujuan kami melaporkan ingin mereka ada efek jera, karena di Pemerintahan juga sering masuk proposal," tutur pria yang sekaligus menjadi kuasa hukum para korban.

Baca Juga: Diperkosa, Anak Difabel di Surabaya Hamil 8 Minggu

3. Korban dimintai identitas namun tidak mendapat bantuan

Merasa Dicatut, 10 Difabel Surabaya Laporkan Fokordi ke PolrestabesKuasa hukum pelapor dari LBH Disabilitas Jawa Timur, Hari Kurniawan (dok. Istimewa)

Salah satu korban, Endro Suseno menuturkan bahwa ia sempat dimintai data dan identitas oleh Forkodi untuk menerima bantuan. Namun, ketika acara berlangsung hingga usai, ia tak diundang dan tidak menerima apapun dari kegiatan tersebut.

"Ternyata di situ tercantum nama saya dan dalam proposalnya, saya kan difabel tangan, tapi tercantum saya menerima kursi roda dan komputer, masak saya disabilitas tangan tapi dapat kursi roda kan gak begitu," ujar Endro.

Baca Juga: Tahun Depan Tulungagung Punya Perda untuk Difabel 

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya