Kasus COVID-19 Meningkat di Jatim, Pakar: Januari Jadi Dua Kali Lipat

Surabaya, IDN Times - Kasus COVID-19 di Provinsi Jawa Timur akhir-akhir ini mengalami lonjakan signifikan. Bahkan, pada tiga hari terakhir, penambahan kasus COVID-19 per harinya mencapai lebih dari 700 kasus. Jumlah ini cukup tinggi dibanding penambahan rata-rata per hari yang hanya sekitar 400 kasus.
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Windhu Purnomo menjelaskan bahwa kondisi ini sebenarnya sudah ia prediksi. Bahkan penambahan kasus berkali-kali lipat seperti ini akan bertahan hingga Januari 2021.
1. Kasus COVID-19 di Jatim diperkirakan meningkat dua kali lipat pada Januari 2021

Windhu memaparkan, berdasarkan prediksi terbaru yang ia buat, lonjakan kasus COVID-19 di Jatim akan bertahan hingga awal tahun depan. Bahkan, pada 9 Januari 2021, ia memperkirakan kasus aktif COVID-19 akan meningkat dua kali lipat dari saat ini yaitu sekitar 4.000 kasus menjadi 8.000 kasus.
"Kasus aktifnya akan meningkat jadi dua kali lipat. Karena tiap hari, penambahan kasusnya juga meningkat. Tiga hari ini sudah mencapai puncaknya yaitu 700-an," ujar Windhu saat dihubungi IDN Times, Sabtu (12/12/2020).
2. Libur panjang dan Pilkada jadi faktor peningkatan

Peningkatan kasus yang signifikan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Dua faktor utamanya yaitu efek bola salju dari libur panjang awal November lalu serta terselenggaranya Pilkada serentak. Ditambah lagi protokol kesehatan yang sudah kendor di masyarakat.
"Kalau bicara tentang penyebabnya, ada banyak. Tapi dua hal yang berpengaruh itu. Apalagi sekarang masyarakat itu sudah tidak patuh dengan protokol kesehatan," tutur Windhu.
3. Angka bisa lebih tinggi jika banyak warga liburan saat Nataru
Prediksi ini, lanjut Windhu, bahkan bisa meleset jika nantinya banyak masyarakat berlibur saat Natal dan tahun baru. Kasus COVID-19 di Jatim bisa meningkat lebih tinggi jika mobilitas masyarakat tinggi saat libur Nataru.
"Karena prediksi yang kita buat itu berdasarkan kondisi saat ini. Kalau saat libur panjang nanti ternyata banyak yang liburan ya berarti bisa berubah lagi," ungkapnya.
4. Antisipasi dengan protokol kesehatan, testing, dan tracing

Untuk mengantisipasi kondisi itu, Windhu mengatakan bahwa caranya sebenarnya sudah diketahui oleh pemerintah dan warga yaitu dengan memperketat protokol kesehatan serta menguatkan testing dan tracing. Ia berharap pemerintah dapat kembali fokus pada penanganan COVID-19 seusai Pilkada.
"Sekarang kan Pilkada sudah selesai. Ayo kembali fokus penanganan COVID-19. Kalau pemerintah bisa dengan baik mengantisipasi, prediksinya mungkin saja tidak segitu," pungkasnya.