Istrinya Meninggal, Pria di Surabaya Gantung Diri
IDN Times/Sukma Shakti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - NS (15) dikagetkan saat melihat tubuh bapaknya tergantung dengan tali yang melingkari lehernya, Rabu (30/10). Rupanya sang bapak bunuh diri usai ditinggal mati istrinya.
1. Korban tidur seperti biasa sebelum gantung diri
Kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara gantung diri di Tegalsari, Surabaya, Rabu (30/10). Dok.IDN Times/Istimewa.Kapolsek Tegalsari Kompol Rendy Surya menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi di sebuah rumah kontrakan Jalan Kupang Panjaan Surabaya. Korban yang bernama Anang Kusmidiarjono (53) tinggal berdua bersama anaknya, NS. Pada Selasa malam, keduanya masih tidur seperti biasa.
"Namun Rabu pagi sekitar pukul 4.30 WIB ketika bangun tidur, saksi Novia bingung melihat bapaknya tidak ada di tempat tidurnya," ujar Rendy saat dihubungi IDN Times.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Sulli, 5 Upaya Preventif Mencegah Orang Bunuh Diri
2. Ditemukan tergantung di halaman belakang
eveningtelegraph.co.uk
Rendy melanjutkan, saat itu NS sempat mencari-cari bapaknya dan mengira ia pergi ke suatu tempat di pagi buta. Ketika ia hendak ke kamar mandi untuk berwudu, betapa kagetnya Novia saat melihat sang bapak tergantung tak bernyawa dengan sebuah tali menjerat lehernya.
"Posisi bapaknya tergantung di halaman belakang dekat kamar mandi. Korban pun berteriak sehingga panik dan memotong tali dengan pisau dapur," lanjut Rendy.
3. Sering melamun sejak istri meninggal
Kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara gantung diri di Tegalsari, Surabaya, Rabu (30/10). Dok.IDN Times/Istimewa.Berdasarkan keterangan saksi, Rendy menyebut bahwa sikap korban berubah akhir-akhir ini. Ia cenderung menjadi tertutup, pendiam, dan kerap melamun. Perubahan sikap itu dimulai sejak istri korban meninggal dunia.
"Selama ini korban sering melamun semenjak di tinggal mati istrinya dan malam hari sebelum meninggal korban tidur seperti biasanya," tutur Rendy.
4. Tidak ditemukan tanda kekerasan
IDN Times/Sukma ShaktiSetelah mendapatkan laporan penemuan mayat tersebut, tim kepolisian dari Polsek Tegalsari tiba untuk mengevakuasi korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara. Berdasarkan keterangan tim inafis Polrestabes Surabaya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan dapat dipastikan korban meninggal bunuh diri.
"Setelah olah TKP team Inafis Polrestabes selesai dan korban dibawa ke RSUD Dr Sutomo untuk dimintakan Visum," tutup Rendy.
Mari bersama cegah perilaku bunuh diri
Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500-454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.
Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
Baca Juga: Yuk, Beraksi! Lakukan 5 Hal Ini saat Temanmu Berniat Bunuh Diri
