Acaranya Dibubarkan Polisi, KAMI Jatim Protes

Polisi sudah meminta perizinan kegiatan malam sebelumnya

Surabaya, IDN Times - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jawa Timur kecewa lantaran kegiatan mereka di Surabaya, Senin (28/9/2020) dibubarkan oleh kepolisian. Mereka menganggap bahwa kegiatan mereka tidak melanggar apa pun lantaran merupakan acara ramah tamah biasa.

1. Awalnya, pengelola gedung tiba-tiba membatalkan sepihak

Acaranya Dibubarkan Polisi, KAMI Jatim ProtesPoster acara KAMI. Istimewa

Wakil Ketua Komite KAMI Jatim, Agus Maksum menjelaskan bahwa sebenarnya acara mereka terencana dengan baik dan lancar. Mereka sudah menyewa Gedung Juang 45 serta mengirimkan surat pemberitahuan ke Polsek Sawahan dan Polda Jatim. Namun pada Minggu (27/9/2020), pihak manajemen Gedung Juang 45 tiba-tiiba mengirimkan surat pembatalan.

"Kami dapat izin sewa gedung. Katanya gedung sudah di-assesment lalu hanya untuk 200 orang, oke kita ajukan 150 saja," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (28/9/2020).

Baca Juga: Hadiri Kampanye Prabowo, Gatot Nurmantyo Belum Tegaskan Dukungan

2. Polisi menanyakan izin terkait protokol kesehatan

Acaranya Dibubarkan Polisi, KAMI Jatim ProtesIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemudian pada hari Minggu Agus juga mengaku mendapatkan telepon dari pihak Polda Jatim yang menyatakan harus ada izin khusus untuk menyelenggarakan acara di tengah pandemik COVID-19. Tak lama kemudian pihak Gedung Juang 45 juga mendapatkan pemberitahuan serupa.

"Kemudian hari Ahad Satgas COVID-19 membuat surat resmi dikirimkan hanya ke Gedung Juang 45 katanya tidak boleh menyewakan gedung," tuturnya.

3. Acara dialihkan menjadi sarapan di sebuah gedung

Acaranya Dibubarkan Polisi, KAMI Jatim ProtesIDN Times/Fitria Madia

Akhirnya mereka membatalkan kegiatan dalam gedung. Mereka awalnya akan melaksanakan acara di depan gedung. Namun saat mendengar adanya penolakan serta pengadangan polisi, KAMI Jatim membatalkan acara di Gedung Juang 45 dan memilih beramah tamah di Gedung Jabal Nur di Jalan Jambangan No 76.

"Kita di situ cuma sarapan, beramah tamah. Ini acara private bersama para kiai dan tokoh. Karena Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ini tokoh, maka kita minta untuk bicara. Tapi langsung datang gebrak-gebrak begitu," imbuh Komite Eksekutif KAMI Jawa Timur, Donny Handricahyono.

Mereka kemudian menyayangkan keputusan kepolisian membubarkan kegiatan mereka. Padahal, mereka merasa tidak membawa ancaman. Mereka mengatasnamakan perjuangan rakyat untuk berkumpul bersama Gatot setelah sebulan KAMI Jatim dideklarasikan.

"Ini acara dalam gedung, tidak melanggar protokol, damai, tidak membuat masalah sosial atau apa. Tapi itu tiba-tiba ada yang demo datang. Kok malah yang di dalam yang dibubarkan? Harusnya yang demo, demo itu kan harus ada izin," pungkasnya.

Baca Juga: Acara KAMI di Surabaya Dibubarkan Polisi, Gatot Nurmantyo Minta Maaf

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya