Siswa Positif COVID-19, PTM di SMA Tulungagung Dihentikan

Berubah ke belajar daring selama sepekan

Tulungagung, IDN Times - Pelaksaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMAN 1 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, dihentikan sementara mulai Senin (31/01/2022) besok. Keputusan penghentian PTM ini menyusul ditemukannya kasus COVID-19 di sekolah tersebut. Rencananya proses PTM akan dihentikan selama sepekan. Langkah ini diharapkan dapat memutus rantai penyebaran COVID-19.

1. 8 siswa dari kelas yang sama terkonfirmasi positif COVID-19

Siswa Positif COVID-19, PTM di SMA Tulungagung Dihentikanilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepala Cabdindik Provinsi Jawa Timur Wilayah Tulungagung-Trenggalek, Sindhu Widyabadra membenarkan adanya penghentian aktivitas PTM di sekolah tersebut. Setelah mendapat laporan bahwa terdapat siswa di sekolah tersebut yang dinyatakan positif COVID-19, mereka langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat. Berdasarkan hasil tracing yang dilakukan ditemukan 8 siswa dari kelas yang sama terpapar COVID-19.

"Setelah dilakukan koordinasi kami memutuskan menghentikan sementara aktivitas PTM di sekolah tersebut mulai besok," ujarnya, Minggu (30/01/2022).

Baca Juga: Mantan Sekda Tulungagung dan Sejumlah  Rekanan Diperiksa KPK 

2. Upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di sekolah

Siswa Positif COVID-19, PTM di SMA Tulungagung DihentikanIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Aktivtas PTM ini akan dihentikan selama sepakan dan diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Keputusan penghentian PTM ini dilakukan untuk mencegah adanya penyebaran COVID-19 di sekolah ini. Terlebih sudah ada temuan kasus siswa terpapar dari kelas yang sama. "Semoga tidak terjadi klaster, untuk itu kami meminta semua sekolah terutama SMA dan SMK untuk memperketat lagi protokol kesehatan saat PTM berlangsung," tuturnya.

3. Dinkes masih tunggu hasil lab untuk ketahui jenis varian virus

Siswa Positif COVID-19, PTM di SMA Tulungagung DihentikanKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad mengaku masih menunggu hasil sampel yang dikirimkan ke Surabaya, untuk mengetahui jenis varian COVID-19 ini. Mereka juga meminta pihak sekolah memperketat lagi penerapan Protokol Kesehatan, untuk menghindari penyebaran COVID-19. "Kita ingatkan lagi virus COVID-19 masih ada, untuk itu protokol kesehatan tidak boleh kendor," pungkasnya.

Baca Juga: Curiga Varian Omicron, Dinkes Tulungagung Kirim 6 Sampel ke Surabaya

Topik:

  • Zumrotul Abidin

Berita Terkini Lainnya