Putus Cinta, Pemuda di Tulungagung Nekat Gantung Diri

Tulungagung, IDN Times - Seorang pemuda di Kabupaten Tulungagung nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Korban berinisial AS (23), warga Kecamatan Rejotangan ditemukan tewas di kamar belakang rumahnya. Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, korban diduga melakukan hal tersebut karena depresi akibat putus cinta. Tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban. Jenazah korban langsung dimakamkan setelah polisi melakukan olah TKP.
1. Pertama kali ditemukan oleh neneknya
Kasi Humas Polres Tulungagung, Iptu Mohammad Ansori mengatakan peristiwa tersebut terjadi kemarin siang. Korban pertama kali ditemukan oleh neneknya. Saat itu saksi mencari keberadaan korban dengan maksud menyuruhnya untuk melihat kegiatan baris-berbaris di wilayah Kecamatan Ngunut.
"Waktu itu ada kegiatan baris-berbaris dalam rangkan peringatan HUT RI, saksi mencari korban untuk menyuruhnya melihat kegiatan tersebut," ujarnya, Senin (05/09/2022).
Baca Juga: Birahinya Memuncak, Bapak di Tulungagung Cabuli Anak Kandung
2. Masuk ke rumah setelah panggilan tak dijawab
Saksi lalu mencari di dalam rumah setelah panggilanya tidak dijawab oleh korban. Saat berada di kamar belakang saksi melihat korban sudah dalam kondisi gantung diri. Melihat hal tersebut saksi lalu berteriak minta tolong dan melaporkan temuan ini ke pemerintah desa.
"Korban ditemukan di kamar belakang dalam kondisi gantung diri dengan menggunakan tali tambang," tuturnya.
3. Diduga alami depresi akibat putus cinta
Polisi yang mendapatkan laporan ini langsung menuju lokasi kejadian. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban. Aksi nekat korban ini diduga kuat karena depresi usai putus cinta. Jenazah korban lalu diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. "Berdasarkan keterangan keluarga korban diduga depresi karena putus cinta," pungkasnya.
Mari bersama cegah perilaku bunuh diri
Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.
Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444
NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454
Baca Juga: Dinsos Tulungagung Janji Berikan Bansos Sukatmi yang Hilang