Korban Ricuh Pesilat di Taiwan Asal Trenggalek Dimakamkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Trenggalek, IDN Times - Jenazah korban kericuhan antar perguruan silat di Taiwan beberapa waktu lalu akhirnya tiba di rumah duka. Korban bernama Zaenal Fanani, warga Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek diketahui merupakan anggota perguruan silat PSHT sejak 2011 lalu. Jenazah korban dimakamkan setelah sebelumnya di salati oleh ribuan pesilat yang hadir.
1. Ribuan pesilat hadiri pemakaman korban
Ketua Cabang PSHT Trenggalek, Wijiono mengaku bersyukur karena jenazah korban bisa pulang setelah menjalani serangkaian proses. Korban merupakan warga PSHT yang di sahkan pada 2011. Setelah menjadi warga, Zaenal Fanani melakukan pengabdian dan pengembangan terhadap organisasi hingga akhir hayatnya.
"Hari ini akhirnya jenazah anggota kami Zaenal Fanani bisa pulang ke rumah," ujarnya, Minggu (17/09/2023).
Baca Juga: Korban Ricuh Pesilat di Taiwan Asal Trenggalek Bekerja Sejak 2015
2. Harap kejadian di Taiwan tak timbulkan konflik lokal
Wijiono juga menyampaikan bela sungkawa dan duka mendalam atas kepergiaan Zaenal Fanani dalam insiden yang terjadi di Taiwan. Pihaknya menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada pihak berwajib kepolisian Taiwan. Mereka juga berharap kejadian tersebut tidak menjadi pemicu gesekan kelompok lain di Trenggalek.
"Harapan kami kejadian ini murni sebagai musibah. Selain itu, kepada kelompok yang ada di Trenggalek agar tidak terprovokasi agar tidak muncul gesekan," tuturnya.
3. Serahkan proses hukum ke pihak berwajib
Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin yang hadir mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri serta BP2MI yang telah memproses pemulangan jenazah dalam waktu singkat. Arifin juga turut memberikan support serta doa kepada korban agar diterima disisi Tuhan. Saat ini penegak hukum dari dua negara sudah memproses hukum kepada tersangka. \
"Sekarang tugas kita adalah mendoakan korban agar almarhum bisa diampuni dosa dan diterima Allah. Serta sebagai kesatria sudah seharusnya meneng tanpo ngasorake," pungkasnya.
4. Kericuhan terjadi awal bulan ini
Sebelumnya dua perguruan silat di Indonesia terlibat kericuhan di Taiwan pada Sabtu (02/09/2023). Berdasarkan pemberitaan media setempat, peristiwa ini terjadi Stasiun Kereta Api Changhua, Kota Changhua Taiwan. Kepolisian sendiri telah mengamankan belasan pelaku yang terlibat dalam kejadian ini. Mereka juga mengamankan barang bukti berupa senjata tajam yang dibawa pelaku.
Baca Juga: Tak Jera, Pesilat di Tulungagung Kembali Lakukan Penganiayaan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.