Sehari Bertambah 6 Ribu Kasus, Satgas Jatim Beberkan Faktornya

Setidaknya ada dua sebab

Surabaya, IDN Times - Kasus COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) mengalami lonjakan yang signifikan. Dalam sehari, ada 6.296 kasus baru pada Selasa (13/7/2021). Satgas Penanganan COVID-19 Jatim pun mengklaim penambahan itu karena adanya peningkatan testing atau pengetesan.

1. Testing naik tiga kali lipat

Sehari Bertambah 6 Ribu Kasus, Satgas Jatim Beberkan FaktornyaJuru Bicara Satgas COVID-19 Jatim dr Makhyan Jibril. IDN Times/ Dok. Istimewa

Jubir Rumpun Kuratif Satgas Penanganan COVID-19 Jatim, dr. Makhyan Jibril Al-Farabi mengatakan ada beberapa faktor yang mengakibatkan kasus ini naik. Pertama, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyatakat (PPKM) Darurat pihak satgas berkomitmen meningkatkan kapasitas testing.

"Sehingga mencapai standar WHO (organisasi kesehatan dunia), karena sebelum PPKM (Darurat) ini sampel yang diperiksa sehari di Jatim rata-rata di angka 6.000 sampai 7.000," bebernya, Rabu (14/7/2021).

Namun, lanjut dr. Jibril, per dua hari terakhir  ada 18.980 sampel per hari yang diperiksa. Khusus untuk 13 Juli 2021, ada sebanyak 16.566 sampel yang diperiksa. Artinya, jumlah pemeriksaan PCR yang diperiksa meningkat tiga kali lipat.

"Harapan dengan adanya target testing yang mencapai standar WHO, kasus bisa segera kita isolasi, dan rantai penularan dapat kita hambat," katanya.

2. Hasil antigen dideklarasikan sebagai positif COVID-19

Sehari Bertambah 6 Ribu Kasus, Satgas Jatim Beberkan FaktornyaCalon penumpang Kereta Api (KA) membeli alat rapid tes antigen COVID-19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (21/12/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Faktor kedua, kata dr. Jibril, sekarang ini Satgas Penanganan COVID-19 Jatim sedang mengadaptasi Keputusan Menteri Kesehatan (KMK). Keputusan yang dimaksud adalah kasus postif swab antigen COVID-19 untuk zona B dan C di daerah dengan kapasitas PCR yang terbatas dapat didekalarasikan sebagai kasus positif COVID-19. Nantinya pelaksanaan ini akan dikawal ketat oleh masing-masing kota dan kabupaten.

"Dengan demikian maka kasus positif antigen dapat dinyatakan sebagai positiif COVID-19," ucap dia.

dr. Jibril berharap dengan adanya seperti itu, kapasistas pelaksanaan tracing di daerah semakin meningkat. Nantinya jika banyak ditemukan kasus positif antigen yang langsung dideklarasi positif COVID-19, pihaknya meminta ke kabupaten/kota segera difollow-up dengan isolasi.

"Harapanya bisa berhenti penularanya," tegas dia.

Baca Juga: Kapolda Klaim Tak Ada Kelangkaan Obat dan Oksigen di Jatim

3. Saat ini ada 21 ribu lebih kasus aktif

Sehari Bertambah 6 Ribu Kasus, Satgas Jatim Beberkan FaktornyaANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Sementara dengan tambahan 6.296 kasus baru, kini kumulatif COVID-19 di Jatim menjadi 203.372 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 166.958 telah sembuh, 14.435 meninggal dunia dan 21.979 masih dirawat atau kasus aktif. Lonjakan itu membuat 19 kabupaten/kota masuk zona merah, 19 sisanya zona oranye.

Adapun yang zona merah antara lain, Ponorogo, Kediri, Kota Batu, Madiun, Malang, Mojokerto, Tuban, Sidoarjo, Banyuwangi, Ngawi, l Kota Kediri, Lumajang, Situbondo, Bojonegoro, Bangkalan, Kota Madiun, Jember, Magetan dan Nganjuk.

Sedangkan yang masuk zona oranye yakni, Probolinggo, Kota Surabaya, Kota Blitar, Trenggalek, Jombang, Blitar, Gresik, Sumenep, Pacitan, Kota Mojokerto, Sampang, Kota Pasuruan, Tulungagung, Pamekasan, Kota Probolinggo, Pasuruan, Kota Malang, Lamongan dan Bondowoso.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 di Jatim Capai 1 Juta Selama PPKM Darurat

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya