Meski Kasus Tinggi, Terawan Puji Penanganan Pasien COVID-19 di Jatim

Hah?

Surabaya, IDN Times - Meski kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Jawa Timur (Jatim) sudah menyentuh angka 10.092 orang, Menteri Kesehatan (Menkes) dr. Terawan Agus Putranto masih melayangkan apresiasi ke Gugus Tugas Provinsi Jatim. Pujian itu dilontarkan Terawan ketika berkunjung ke RSUD dr. Soetomo, Surabaya, Rabu (24/6).

1. Anggap pemisahan pasien berdasarkan gejala ialah langkah yang bagus

Meski Kasus Tinggi, Terawan Puji Penanganan Pasien COVID-19 di JatimMenteri Kesehatan (Menkes) dr. Terawan Agus Putranto (tengah) saat mengunjungi RSUD dr Soetomo, Surabaya, Rabu (24/6). IDN Times/Dok. Istimewa

Pujian yang diberikan Terawan ke Gugus Tugas Jatim bukan perihal jumlah kasus. Tapi, dia menilai bahwa penanganan pasien COVID-19 di Jatim cukup baik. Sebab, ada upaya memisahkan pasien berdasarkan gejala klinisnya. Yakni ringan, sedang dan berat.

"Saya lihat bagus ya. Tadi juga saya minta ada relaksasi supaya dipisahkan yang berat sama yang berat sekali, dengan yang ringan, sama sedang," ujarnya di lokasi.

2. Gejala ringan bisa ke RS Lapangan, berat ke RSUD dr. Soetomo

Meski Kasus Tinggi, Terawan Puji Penanganan Pasien COVID-19 di JatimMenteri Kesehatan (Menkes) dr. Terawan Agus Putranto (tengah) saat mengunjungi RSUD dr Soetomo, Surabaya, Rabu (24/6). IDN Times/Dok. Istimewa

Adanya pemisahan ini, lanjut Terawan, membuat rumah sakit bisa fokus menangani pasien-pasiennya. Seperti halnya di RS Lapangan, hanya pasien bergejala ringan yang dirawat di sana. Kemudian yang punya gejala berat bisa dirujuk langsung ke RSUD dr. Soetomo.

"Supaya rumah sakit bisa konsentrasi pada pasien-pasien yang penyakit berat. Kalau yang ringan cukup di rumah sakit lapangan," kata mantan Kepala Pusat Kesehatan TNI Angkatan Darat (AD) 

Baca Juga: Menkes Kerahkan 146 Nakes Tambahan untuk Bantu RSUD dr Soetomo

3. Tidak bergejala disarankan isolasi mandiri

Meski Kasus Tinggi, Terawan Puji Penanganan Pasien COVID-19 di JatimIlustrasi virus corona. Dok. IDN Times

Sedangkan bagi pasien yang tidak memiliki gejala sama sekali, Terawan menyarankan cukup dengan isolasi mandiri saja. Dia juga menyebut bahwa pemisahan tersebut perlu dilakukan agar rumah sakit rujukan tidak kelebihan kapasitas.

"Kalau yang tidak ada gejala cukup isolasi mandiri," ucap dia.

Baca Juga: Menkes Terawan Menilai Surabaya Tidak Perlu PSBB Lagi

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya