Lucy Tegaskan Beri BPT Sebagai Anggota DPR RI Tanpa Bedakan Politik

Surabaya, IDN Times - Dugaan penyelewangan bantuan Badan Nasional Penanggungan Bencana (BNPB) untuk kampanye pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Pilkada Surabaya, Machfud Arifin-Mujiaman (MAJU) mencuat ke permukaan. Bahkan, temuain ini telah dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya dan Polrestabes Surabaya.
Nah, dari foto yang beredar, ada Ketua DPC Demokrat Surabaya, Lucy Kurniasari. Anggota Komisi IX DPR RI dari Dapil Jatim 1 itu tampak membagikan Bantuan Paket Tambahan (BPT) ke warga terdampak COVID-19. Dia juga terlihat didampingi beberapa orang berkaus warna-warni bergambar Machfud-Mujiaman dengan mengacungkan dua jari.
1. Akui pihaknya bagikan bantuan

Lucy pun buka suara perihal kejadian tersebut. Dia mengakui bahwa BNPB menggelontorkan 10 ribu paket BPT kepada warga terdampak pandemik COVID-19. Kementerian Kesehatan juga memberi bantuan 20 ribu paket BPT. Paket BPT untuk meningkatkan daya tahan tubuh bagi tenaga kesehatan dan nontenaga kesehatan.
"Selain itu, saya juga membagikan 50 ribu paket sembako selama pandemik COVID-19. Saya sebagai Anggota DPR RI menyalurkan bantuan tersebut kepada warga Surabaya yang benar-benar terdampak, seperti warga yang kehilangan pekerjaan atau yang dirumahkan," ujarnya dikonfirmasi, Sabtu (28/11/2020) malam.
2. Bantuan diberikan ke warga terdampak pandemik tanpa melihat pilihan politiknya

Bantuan juga diberikan kepada warga yang benar-benar tidak mampu. Tujuannya agar beban berat terdampak COVID-19 dapat berkurang. Dia menegaskan, tidak pernah membedakan warga Surabaya apapun aliran politiknya.
"Selama memenuhi kriteria terdampak COVID-19, saya minta untuk diberikan bantuan paket tersebut," lanjut Lucy.
3. Kerja sama dengan RT/RW dan relawan untuk bagikan bantuan

Karena jumlahnya banyak, maka Lucy membagikan paket tersebut melalui relawan dan kecamatan, serta bekerja sama dengan RT dan RW. Para relawan, serta RT/RW baru diberikan bantuan paket itu setelah menunjukkan data warga yang terdampak COVID-19.
"Jadi, pembagian paket BPT dan sembako semata bersifat sosial. Siapa saja warga Surabaya yang memenuhi kriteria terdampak COVID-19 diberi bantuan paket tersebut," tegas Ning Surabaya tahun 1986 ini.