6.080 BUMDes Jatim Terdaftar, Hanya 456 yang Masuk Kategori Maju

Akan lebih banyak menggali potensi desa wisata

Surabaya, IDN Times - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Jawa Timur (Jatim) terus mengalami penambahan. Data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) mencatat sekarang ini ada 6.080 BUMDes yang terdaftar. Sayangnya, hanya 456 unit usaha yang masuk dalam kategori maju.

"456 di antaranya masuk kategori maju, 2.270 berkembang, dan 3.354 pemula," ujar Kepala DPMD Jatim, Muhammad Yasin, Minggu (25/10/2020).

1. Sebanyak 4 ribu BUMDes di sektor keuangan, selama COVID-19 disuntik insentif

6.080 BUMDes Jatim Terdaftar, Hanya 456 yang Masuk Kategori MajuIlustrasi Keuangan (IDN Times/Mardya Shakti)

Dari sekian ribu usaha yang telah beroperasi, 4.000 BUMDes bergerak di sektor keuangan. Sementara lainnya beroperasi di sektor-sektor peternakan, perdagangan, dan pariwisata. Nah, DPMD sendiri bertekad untuk memulihkan BUMDes yang babak belur lantaran terdampak pandemik COVID-19.

"Berbagai terobosan dilakukan pemprov untuk melindungi BUMDes. Di antaranya, dengan memberikan insentif hingga Rp50 juta bagi BUMDes," kata Yasin.

2. Hubungkan BUMDes dengan program Lumbung Pangan Jatim

6.080 BUMDes Jatim Terdaftar, Hanya 456 yang Masuk Kategori MajuPT Pos Indonesia distribusikan sembako murah dari Lumbung Pangan Jatim ke pembelinya. Dok.IDN Times/Istimewa

Selain suntikan tersebut, Yasin menyebut kalau Pemprov Jatim menghubungkan BUMDes dengan program Lumbung Pangan Jatim untuk penyaluran sembako harga terjangkau. Harapannya, masyarakat bisa belanja sembako melalui BUMDes dengan harga terjangkau.

"Kerja sama ini kami lakukan dengan pembagian fee order dengan BUMDes. Sejak Agustus, total sudah Rp619 juta dengan 1.323 transaksi," ungkap dia.

Baca Juga: Menikmati Indahnya Bunga Celosia di Nangkula Park Tulungagung

3. Berencana kembangkan BUMDes sektor pariwisata

6.080 BUMDes Jatim Terdaftar, Hanya 456 yang Masuk Kategori MajuPengunjung berfoto ria di Nangkula Park, tempat wisata di Tulungagung yang dikelola BumDes. IDN Times / Bramanta Pamungkas

DPMD, lanjut Yasin, sekarang ini sedang merancang formula untuk mengembangkan BUMDes. Terutama, bagi yang bergerak di sektor wisata. Sebab, presentase sektor ini terbilang masih cukup kecil dibandingkan total BUMDes di Jatim. Padahal, potensi desa-desa wisata sangat melimpah.

"BUMDes bisa jadi ikhtiar memgembangkan desa, terutama pascapandemik COVID-19," pungkasnya.

Baca Juga: Pemkab Madiun Minta Desa Maksimalkan Operasional Bumdes 

Topik:

  • Dida Tenola

Berita Terkini Lainnya