TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menyamar Jadi Kiai, Tiga Pelaku Curat di Jombang Dibekuk di Sragen

Bawa kabur uang Rp380 juta

Ketiga pelaku dan barang bukti di Mapolres Jombang. IDN Times/Dok. Resmob Polres Jombang

Jombang, IDN Times - Komplotan pelaku pencurian dengan pemberatan (Curat) yang beraksi di wilayah hukum Polres Jombang dibekuk polisi. Pelaku yang berjumlah tiga orang berhasil membawa kabur uang korban berinisial J sebesar Rp380 juta.

"Pelaku masih dalam pemeriksaan untuk pengembangan. Jumlah pelaku ada tiga orang asal Wonosobo, Jawa tengah (Jateng)," kata Kanitresmob Satreskrim Polres Jombang, Ipda Zico Bintang Yanottama dikonfirmasi IDN Times di mapolres setempat, Senin sore (20/7/2020).

1. Bermula dari korban ingin mendirikan pesantren

Kanitresmob Satreskrim Polres Jombang Ipda Zico Bintang (Kanan) di Mapolres. IDN Times/Zainul Arifin

Zico mengatakan, ketiga pelaku yang ditangkap berinisial AS (40), WS (44), dan SI (44). Mereka adalah warga Kabupaten Wonosobo, Jateng. Bermula dari korban asal Jogjakarta ingin membuat sebuah pondok pesantren (Ponpes).

Setelah bertemu dengan para pelaku, kata Zico, korban dirayu dengan dalih jika mendirikan pesantren harus memberikan sumbangan atau uang suci ke ponpes agar rezekinya lancar.

"Pelaku dengan korban kemudian berangkat bersama dari Jateng menuju Jombang dengan mengendarai kendaraan honda mobilio. Korban dan pelaku sudah saling kenal satu bulan lalu," ujar Zico.

2. Pelaku menyamar menjadi kiai

Ilustrasi tersangka. IDN Times/Dok. Zainul Arifin

Atas bujuk rayu itu, korban pun percaya dan membawa uang tunai Rp385 juta. Menurut Zico, korban percaya karena salah satu dari pelaku berpakaian baju koko dan mengaku seorang kiai. Tidak hanya itu, pelaku juga tahu kiai dan gus-gus (putrai kiai) di Jombang.

"Korban percaya karena pelaku menggunakan baju koko dan mengaku sebagai kiai serta hafal sekali sama kiai dan gus di kota santri Jombang ini. Jadi korban bukan digendam (hipnotis), tetapi memang termakan bujuk rayu pelaku," ujarnya.

"Ponpesnya belum ada. Saat itu korban baru ada niatan ingin membangun pesantren dan akhirnya korban menyumbangkan uangnya itu," lanjut Zico menerangkan.

Baca Juga: Dugaan Cabul Anak Kiai di Jombang, Berkas Dikembalikan ke Polda

3. Uang Rp385 juta dibawa kabur asat korban salat

(Ilustrasi) Setkab.go.id

Ketika sampai di Jombang, kata Zico, mereka berhenti dan beristirahat di SPBU Tambakberas, Jombang. Setelah itu, pelaku menyuruh korban untuk salat. Tanpa menaruh curiga, koban lalu turun dari mobil untuk salat dan meninggalkan uang ratusan juta miliknya di dalam mobil.

"Pada saat istirahat di pom bensin Tambakberas, si korban disuruh salat dan meninggalkan uang di dalam mobil. Saat korban mengambil air wudhu, pelaku tiba tiba putar balik meninggalkan korban dan amblas ke tol Tembelang Jombang," kata Zico.

Baca Juga: Empat Bulan Nganggur Akibat Corona, Pekerja Seni Demo Pendopo Jombang

Berita Terkini Lainnya