TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral Ibu Hamil Keguguran di Jalan, Pemprov Sebut Gizi Buruk Sebabnya

Ambulans sudah ada 400 meter dari titik penjemputan

Dok IDN Times/Istimewa

Ponorogo, IDN Times - Video yang mempertontonkan seorang ibu hamil ditandu dalam keadaan berdarah-darah sempat viral beberapa saat lalu di media sosial. Ia terpaksa kehilangan bayi dalam kandungan akibat pendarahan yang luar biasa. Beberapa pihak menyebut lambatnya ambulans datang untuk mengantarkan sang ibu menjadi penyebab keguguran tersebut. Merespons kejadian tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun angkat bicara. 

1. Ambulans sudah ada 400 meter dari titik penjemputan

Dok IDN Times/Istimewa

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, menjelaskan bahwa penyebab keguguran ibu Sunarti adalah kekurangan gizi. Karenanya, sebelum tiba di mobil ambulans, bayinya sudah kehilangan nyawa.

"Jadi penyebab meninggalnya bayi Bu Sunarti ini bukan persoalan akses jalan karena sudah ditangani cepat oleh ambulans milik Puskesmas Badegan. Kurang tercukupinya asupan gizi menjadi faktor utama," ujar Kohar melalui keterangan tertulisnya.

Untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali, ia menekankan supaya ibu hamil memperhatikan kandungan gizi yang dikonsumsi. Harus ada keseimbangan antara protein, vitamin, lemak, karbohidrat, dan mineral.

 

2. Dinas Kesehatan Provinsi berikan santunan

Dok IDN Times/Istimewa

Kohar mengatakan bahwa Pemprov memberikan santunan kepada Sunarti yang merupakan warga Desa Dayakan, Badegan, Ponorogo itu.

"Santunan digunakan untuk hal produktif pada Kamis (21/2) kemarin. Misalnya membeli ayam atau kambing untuk diternak. Kalau ayamnya bertelur sebagian bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan protein karena jika selalu mengonsumsi karbohidrat juga tidak baik," kata Kohar. 

Baca Juga: Demi Pantau Wilayah, Ponorogo Wacanakan Pemasangan CCTV

3. Kohar janji akan dirikan RTK

Dok IDN Times/Istimewa

Lebih lanjut, Kohar menambahkan solusi jangka pendek yang akan dilakukan adalah menyiapkan Rumah Tinggal Kelahiran (RTK) di lokasi strategis. Di RTK, ibu yang akan melahirkan akan dirawat secara optimal tanpa biaya sepeserpun atau gratis. 

"Secara khusus kami menyampaikan terima kasih sekaligus apresiasi kepada bidan, kader lingkungan, lurah, camat dan Puskesmas yang telah bekerja keras melayani kesehatan masyarakat. Meski medannya sangat berat dan sangat jauh, pelayanan kesehatan sangat baik dan cepat," tambah dia.  

Baca Juga: Diduga Jadi Korban Aborsi, Makam Perempuan di Ponorogo Dibongkar 

Berita Terkini Lainnya