SSC: Elektabilitas Khofifah di Pilgub Bisa Disusul Eri Bahkan Fauzi

Apalagi gerakan poster dan angkot kian masif

Surabaya, IDN Times - Elektabilitas Khofifah Indar Parawansa di bursa Calon Gubernur Jawa Timur (Jatim) masih berada di posisi tertinggi. Berdasarkan survei Surabaya Survey Center (SSC), elektabilitasnya masih di angka 36,3 persen.

Di bawah Khofifah, ada Tri Rismaharini 19,8 persen, Eri Cahyadi 18,4 persen, Emil Elestianto Dardak 11,3 persen, Saifullah Yusuf 3,3 persen, Anwar Sadad 2,4 persen, Kusnadi 1,8 persen, Ahmad Fauzi 1,6 persen, lainnya 0,8 persen dan tidak menjawab 4,3 persen.

Meski begitu, peneliti senior SSC, Ikhsan Rosidi mengatakan, elektabilitas Khofifah masih sangat riskan. Menurut dia, petahana dapat dibilang aman jika elektabiltasnya menyentuh 50 persen. 

"Angka 36 persen atau di bawah 50 persen untuk incumbent ini sangat riskan," ujarnya saat rilis survei.

Lebih lanjut, Ikhsan menyampaikan kalau elektabilitas Khofifah bisa disusul pesaing terdekatnya. Seperti Risma dan Eri. Bahkan, Fauzi bisa menyusul jika Khofifah tidak membuat langkah strategis untuk meningkatkan elektabilitasnya.

"Apalagi Pak Eri naik. Belum lagi Pak Fauzi itu di angkot sudah terlihat penerus Gubernur M. Noer. Penantang nanti itu serius. Jika maju lagi harus disiapkan betul," kata dia.

Ikhsan juga tertarik menyoroti elektabilitas Fauzi yang mencuat. Bahkan dia menjadi satu-satunya tokoh asal Madura yang bersaing di bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jatim. Dia menyebut, elektabilitas Fauzi untuk bursa gubernur memang baru di angka 1,6 persen. Namun, untuk pilihan wakil gubernur, elektabilitasnya meningkat menjadi 4,1 persen.

“Di bursa gubernur, elektabilitas Cak Fauzi baru 1,6 persen. Akan tetapi di bursa calon wakil gubernur, angkanya cukup tinggi, 4,1 persen,” kata dia.

Menurut Ikhsan, nama Fauzi sudah sangat dikenal di Kota Pahlawan. “Cak Fauzi populer di Surabaya. Gerakannya masif. Kita banyak melihat baliho, poster, bahkan ada di angkot bertuliskan penerus M Noer (mantan Gubernur Jatim dari Madura),” ungkap Ikhsan.

Namun, Ikhsan menilai belum ada gerakan yang dilakukan untuk menggerakkan suara masyarakat Surabaya untuk memilih Fauzi. Ini alasan yang melatari belum meroketnya elektabilitas Fauzi.

“Belum ada kegiatan yang dilakukan untuk menggerakkan masyarakat Surabaya, menganggap Cak Fauzi layak dipilih. Jadi elektabilitasnya belum terangkat,” ungkap Ikhsan.

Kendati demikian, Ikhsan menilai elektabilitas yang dimiliki Fauzi di Surabaya bisa menjadi modal. Pasalnya, raihan ini diperoleh Fauzi sebelum melakukan kegiatan teknis yang bisa menggerakkan masyarakat Surabaya.

“Kita tunggu gerakannya apa selanjutnya untuk mengubah popularitas jadi elektabilitas,” kata Ikhsan.

Baca Juga: Hasil Survei SSC di Surabaya, Ganjar Tertinggi

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya