TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Penerbang Tempur TNI AU Uji Bom Buatan Dalam Negeri

Bisa mengurangi ketergantungan impor bom

Dok.IDN Times/Istimewa

Magetan, IDN Times - Penerbang tempur dari Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin, Makassar dan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Magetan melakukan uji coba alutsista persenjataan produksi Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau). Alutsista itu, di antaranya bom P-500 L Dummy dan Rocketpod 7 tabung kaliber 70 mm, Smoke WH RX 80 mm.

Berdasarkan rilis dari Lanud Iswahjudi, bom P-500 L diuji coba pada pesawat Sukhoi dari Skadron Udara 11 Lanud Iswahjudi. Sedangkan rocketpod 7 tabung kaliber 70 mm diuji coba di pesawat T-50i Golden Eagle dari Skadron 15 Lanud Iswahjudi.

1. Uji coba bom dilakukan di Lumajang

Dok.IDN Times/Istimewa

Uji coba berlangsung selama empat hari, dimulai Selasa (14/2) hingga Jumat (15/2). Adapun lokasi pelaksanaannya menggunakan Air Weapon Range (AWR) Pandang Wangi Lumajang, Jawa Timur.

Sebelum uji coba dilakukan, para penerbang dari dua Skadron Udara berkoordinasi dengan Dislitbangau. Pertemuan digelar di ruang rapat Markas Lanud Iswahjudi, Selasa (14/2).

2. Produksi bom dalam negeri mengurangi ketergantungan impor

Dok.IDN Times/Istimewa

Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Widyargo Ikoputra merasa bangga dengan produksi bom P-500 L yang berhasil diproduksi Dislitbangau.

"Hal tersebut perlu kita apresiasi karena merupakan salah satu upaya kita untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk-produk buatan luar negeri dan sebagai wujud kemandirian industri pertahanan di tanah air," ia menjelaskan.

Baca Juga: KSAU Resmikan Satuan Pemeliharaan Baru di Lanud Iswahjudi

3. Koordinasi dilakukan terlebih dulu

Dok.IDN Times/Istimewa

Kadislitbangau Marsekal Pertama TNI Rochmadi Saputra, mengatakan tujuan pertemuan sebelum uji coba dilakukan untuk menyamakan persepsi. Diharapkan tidak terjadi kerancuan dan keraguan. Serta para penerbang tempur memahami langkah yang harus dilaksanakan saat uji dinamis.

“Termasuk tim penilai apa yang harus dinilai dan bagaimana menilainya. Dan paling utama adalah untuk memberikan pemahaman yang sama khususnya para pelaku yang akan terbang, supaya tidak terjadi kesalahan," Rochmadi menjelaskan.

4. Sejumlah uji coba dilakukan

Dok.IDN Times/Istimewa

Sementara, untuk mekanisme pengujian, menurut Mayor Tek Adi Teguh Dwi Setiawan dari Dislitbangau akan dilakukan uji loading/unloading bom P-500 L, Smoke WH RX 80 mm di pesawat Sukhoi dan Rocketpod 7 tabung kaliber 70 mm di pesawat T-50i.
Sedangkan uji kestabilan terbang membawa bom P-500 L Dummy dan Rocketpod 7 kal. 70 mm. Selanjutnya uji dinamis bom P-500 L, Smoke WH RX 80 mm, Rocketpod 7 kal. 70 mm. Rocked FFAR dan Rocket RD-702.

Baca Juga: KASAU Resmikan Monumen F-5 di Lanud Iswahjudi 

Berita Terkini Lainnya