Dampak Banjir, Jembatan Antardusun di Kabupaten Madiun Putus
Bagian dari sejumlah infrastruktur yang rusak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Madiun, IDN Times - Sebuah jembatan penghubung antardusun di Desa Klumutan, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, putus akibat bencana banjir yang menerjang beberapa waktu lalu. Akibatnya, akses transportasi warga Dusun Bangkle, Dusun Jomblang Sambi, dan Dusun Bruwok terganggu.
Warga yang hendak pergi ke sawah maupun berangkat sekolah harus memilih akses lain dengan jarak lebih jauh. Mereka harus menempuh jarak empat kilometer lebih jauh dari rute sebelumnya.
Oleh karena itu, mereka berharap agar infrastruktur yang rusak itu segera diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten Madiun. "Padahal baru setahun lalu diperbaiki, sekarang sudah hilang gara-gara banjir," kata Djono, salah seorang tokoh masyarakat Dusun Bangkle, Sabtu (23/3).
Baca Juga: 1.500 Personel Gabungan Amankan Kampanye Terbuka di Kota Madiun
1. Jembatan baru diperbaiki setahun lalu
Jembatan yang hilang diterjang banjir itu memiliki panjang enam meter dan lebar dua meter. Sisa material infrastruktur berupa besi penyangga masih tertinggal di tepi kali yang diberi nama Kedung Bruwok tersebut.
Empat pilar beton juga masih tergeletak di kedua ujung (barat dan timur) jembatan.
Menurut Djono, jembatan di dusunnya itu mulai dibangun pada tahun 2017.
Alokasi dana yang dikeluarkan sebanyak Rp100 juta dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Kabupaten Madiun. Setahun kemudian, infrastruktur itu diperbaiki dengan anggaran sebanyak Rp22,3 juta yang bersumber dari Dana Desa 2018.
"Penambahan pekerjaan untuk rabat jalan (termasuk di atas jembatan) ," ujar Djono.
Baca Juga: Jalan Tol Madiun Dibuka, Jasamarga Jaga-jaga dengan Karung Pasir