TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Produk Mamin UMKM Lokal Madiun Siap Masuk Swalayan Waralaba

Setelah perda terbit

Brem karakter mulai dikembangkan produsen di Kabupaten Madiun. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Madiun, IDN Times - Delapan produk makanan yang diproduksi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Madiun segera dipasarkan di salah satu swalayan waralaba. Dalam waktu dekat, kontrak kerja sama antara pengusaha dengan produsen bakal diteken.

"Saat ini, istilahnya masih uji coba. Yang jelas, produk-produk yang masuk sudah lolos seleksi dari pihak toko modern," kata Sekretaris Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun Agus Suyudi, Senin (9/3).

1. Pengemasan produk menjadi perhatian khusus

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Sesuai hasil seleksi pada akhir 2019, produk seperti abon lele, kue semprong, kue manco, keripik pisang, dan brem dinyatakan layak dipajang di etalase swalayan berjaringan nasional itu. Namun, pada awalnya masih ada sejumlah catatan yang harus segera disempurnakan oleh pihak produsen.

Pengepakan produk UMKM harus disesuaikan dengan standar swalayan. Selama ini, plastik maupun aluminium foil untuk pembungkus terlalu tipis. Selain itu, nomor handphone dan alamat lengkap pihak produsen tertulis dalam kemasan.

"Secara umum sudah memenuhi prosedur dan sudah disempurnakan. Tinggal menunggu kontrak ditandatangani dan kami akan ditembusi," jelas Agus

Baca Juga: Putra Daerah Madiun di Sejumlah Kota Diminta Bantu Pasar UMKM  

2. Toko modern wajib menampung produk pelaku UMKM lokal

IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Menurut dia, kesempatan pelaku UMKM bekerja sama dengan swalayan waralaba semakin terbuka setelah terbitnya Perda Nomor 2/2019 tentang toko modern. Dalam salah satu pasalnya menyebutkan, pengusaha wajib menjual produk lokal. Adapun alokasinya sebanyak 20 persen dari produk yang digelar di toko swalayan.

Oleh karena itu, Dinas Perdagangan terus membina seluruh pelaku UMKM agar meningkatkan kualitas produksinya. Terutama dalam hal pengemasan karena memiliki peran yang besar untuk menarik calon konsumen. "Apalagi tetap menggunakan merek dari produsen bukan dari toko modern," kata dia.

Baca Juga: Era Industri 4.0, Pelaku UMKM di Kabupaten Madiun Dituntut Berinovasi

Berita Terkini Lainnya