TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tas Kulit Ular Desa Lemahbang, Harga Jutaan Tembus Eropa

Penghasilannya per bulan capai ratusan juta

IDN Times/Istimewa

Banyuwangi, IDN Times - Muhamad Rofiq, seorang perajin aneka tas dan dompet berbahan dasar kulit ular, asal Desa Lemahbang Dewo, Keamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi telah menjual produknya hingga ke pasar Eropa. Penghasilannya kini telah mencapai ratusan juta rupiah, dan mempekerjakan puluhan karyawan.

1. Berawal saat merintis usaha di Bali

IDN Times/Istimewa

Rofiq mengaku belajar dan mulai merintis usaha kerajinan kulit reptil saat tinggal di Bali pada tahun 2009. Saat di Bali, Rofiq belajar membuat kerajinan tas dari kulit lembu, domba, dan kambing. Baru tahun 2010, dia mulai mencoba menggunakan kulit ular.

"Tahun 2010 itu juga, saya bertemu dengan Pak Anas (Bupati Banyuwangi). Beliau waktu itu spontan mengajak saya untuk membuka usaha di kampung halaman saya, Banyuwangi," ujarnya.

Ajakan Bupati Anas terus mengiang di telinga Rofiq. Akhirnya pada 2013, dia mantap memindahkan usahanya ke Banyuwangi.

"Akhirnya tiga tahun dari bertemu Pak Anas, saya pindahkan usaha ke Banyuwangi. Selain memang kangen pulang kampung, saya juga ingin membuka lapangan kerja untuk orang-orang Banyuwangi," terangnya.

Baca Juga: Video Porno Banyuwangi, Psikolog Minta Warganet Tak Rundung Pelaku

2. Kulit ular diperoleh secara legal

IDN Times/Istimewa

Adapun ular yang digunakan kulitnya berjenis Phyton Repticula dan Phyton Dismay yang dia peroleh dari Pulau Kalimantan dan Sumatera. Semua transaksi kulit ular mentah diambil dari pengepul yang sudah mengantongi izin dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

“Kita ambil kulitnya itu dari tempat yang legal. Pengepul kami sudah mengantongi Surat Tangkap Dalam Negeri," jelas Rofiq.

3. Panjang kulit ular bisa mencapai 7 meter

IDN TImes/Istimewa

 

Rofiq memilih dua jenis ular besar tersebut, selain karena motif kulitnya cantik, dua jenis ular ini bisa tumbuh sangat besar hingga panjangnya mencapai 7 meter.

“Kalau ularnya besar, kulitnya pasti lebar jadi mudah dibikin apa saja. Makanya saya lebih suka dua jenis ini. Selain itu, motifnya memang paling disukai dibandingkan motif kulit cobra,” kata dia.

Baca Juga: Keren, Bandara Banyuwangi Sediakan Pelayanan Bagasi Mandiri  

Berita Terkini Lainnya