Video Porno Banyuwangi, Psikolog Minta Warganet Tak Rundung Pelaku

Peran orangtua sangat penting untuk memberi perhatian

Banyuwangi, IDN Times -  Video porno yang melibatkan anak SMP dan mahasiswa di Kabupaten Banyuwangi, telah tersebar dan viral di media sosial. Selama beberapa hari dan pekan terakhir, terdapat ratusan hingga ribuan komentar dari warganetterkait berdarnya video porno tersebut. Tidak jarang, mereka merespons dengan komentar negatif.

1. Perundungan bisa memperparah stress anak

Video Porno Banyuwangi, Psikolog Minta Warganet Tak Rundung PelakuPixabay

Komentar negatif dan bully atau perundungan akan semakin membuat pelaku makin terpuruk. Apalagi, identas wajah dari kedua anak yang menginjak remaja itu, sangat jelas dalam video. Foto-fotonya yang menggambarkan hubungan keduanya juga tersebar luas.

Menanggapi hal tersebut, Psikolog RSUD Blambangan Banyuwangi, Betty Kumala Febriawati saat dikonfirmasi memberikan beberapa tanggapan terkait bagaimana publik dan lingkungan sekitar seharusnya merespons kasus tersebut. Hingga bagaimana dampak bullying yang dilakukan publik kepada pelaku dalam video.

Betty mengatakan, pelaku dalam video bisa jadi sudah mengetahui apa resiko yang harus dihadapi ketika videonya tersebar viral. Termasuk mendapatkan komentar negatif dari para netizen. Sementara dampak yang umum terjadi antara lain, pelaku dalam video akan merasakan tekanan psikis dan menarik diri dari lingkungan sosial.

"Ada yang bikin jera dan ada yang bikin stress, tergantung individunya. Dalam artian dia mendapatkan tekanan psikis. Faktor perundungan bikin tekanan psikis, bikin anak itu semakin stress iya," kata Betty saat dikonfirmasi, Rabu (29/5).

2. Faktor keluarga sangat berpengaruh

Video Porno Banyuwangi, Psikolog Minta Warganet Tak Rundung PelakuIDN Times/Sukma Shakti

 

Betty yang sudah memiliki pengalaman panjang menangani konsultasi kasus tindakan diluar batas, seperti seks diluar nikah, menyarankan agar orang tua yang memiliki Anak-anak yang sudah masuk masa pubersitas, tidak memberikan pola asuh yang menekan atau melakukan cara-cara kekerasan, baik verbal maupun fisik.

"Namanya anak muda, kadangkala anak anak ini melakukan hal hal yang irasional. Anak muda dikandani nggak kenek, ngelunjak (berontak), kalau dikerasi dia juga akan memberontak. Masa pubersitas ini banyak coba-coba (punya rasa ingin tahu yang tinggi)," katanya.

Betty sendiri memiliki hipotesa rata-rata kasus seksual yang melibatkan Anak-anak bisa dikarenakan kesalahan pola asuh dari orangtua.

"Dia memiliki sisi bisa dari faktor keluarga, entah pola asuh yang kurang perhatian, entah pembiaran, sehingga dia seperti ini. Kemudian dilihat dari pola asuh, lingkungan dia seperti apa. Apalagi anak remaja sudah menyukai lawan jenis, hal hal yang irasional, 'ya sudah aku happy saja'. Kebanyakan anak remaja seperti itu," ujarnya.

3. Butuh proses panjang untuk kembali normal

Video Porno Banyuwangi, Psikolog Minta Warganet Tak Rundung PelakuIDN Times/Sukma Shakti

 

Bila seorang anak sudah terjebak dalam persoalan tersebut, tentu butuh proses panjang untuk mengembalikan keadaan psikis secara normal seperti semula. Seperti kasus video porno yang menjerat Ariel dan Luna Maya.

"Percaya diri butuh proses panjang, iya. Buktinya seperti Luna Maya dan Ariel kan, seperti itu. Karena dia bukan publik figur dan nggak terkenal banget, mungkin ngefek ke teman temannya," katanya.

4. Butuh dukungan moral orangtua

Video Porno Banyuwangi, Psikolog Minta Warganet Tak Rundung PelakuPexels.com / Daria Shevtsova

 

Betty menegaskan, kasus dua anak yang terjerat video porno harus mendapatkan perhatian serius dari orang tuanya. Caranya dengan pendekatan yang lunak, diberi perhatian, bukan dijauhi.

"Kalau kita ngerangkul ditanya baik-baik, ada apa. Dia akan terbuka. Awalnya melakukan dalam keadaan sadar, coba-coba, tekanan atau apa kita bisa korek. Kita rangkul dan kasih perhatian. Pokoknya dibimbing ke jalan yang benar. Anak ini butuh dukungan moril, terutama orang tua dan orang terdekat," tegasnya.

Baca Juga: Video Pornografi Anak di Banyuwangi, Polisi Turun Tangan

Topik:

  • Faiz Nashrillah

Berita Terkini Lainnya