Curah Hujan Tinggi Diduga Picu Lenturnya Dinding Lava Semeru
Tim PVMBG masih mencari penyebab pasti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lumajang, IDN Times - Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Eko Budi Lelono mengatakan aktivitas vulkanik di Gunung Semeru sebenarnya relatif kecil pada level II (waspada). Tim-nya sedang memantau kondisi di lapangan mengapa muntahan awan panas dan lava Gunung Semeru bisa mengeluarkan material skala besar.
Baca Juga: Bertambah, Korban Jiwa Erupsi Gunung Semeru Jadi 2 Orang
1. Dipicu hujan tinggi
Dugaan sementara, muntahan larva dipicu curah hujan yang tinggi, sehingga membuat rapuh dinding kaldera semeru. Sebab erupsi Gunung Semeru berlangsung cepat tanpa ada tanda-tanda akan terjadi erupsi besar sebelumnya.
"Curah hujan tinggi memicu larva, erupsi guguran awan panas. Dari kegempaan sebenarnya, tidak ada aktivitas berlebihan. Kegempaan, relatif biasa saja. Tim di lapangan masih memantau data di lapangan kemungkinan ada kaitan dengan curah hujan yang membuat lenturnya bibir larva," ujar Eko saat konferensi pers yang digelar BNPB secara virtual, Sabtu malam (4/12/2021)
Baca Juga: Data Kemenkes: 45 Orang Luka Bakar Akibat Erupsi Gunung Semeru