TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Di Rutan Medaeng, MSAT Tak Dapat Perlakuan Spesial

MSAT diisolasi selama tujuh hari kedepan

Karutan Medaeng Surabaya, Wahyu Hendrajati saat ditemui di Rutan Medaeng, Jumat (8/7/2022). (IDN Times/Khusnul Hasana)

Surabaya, IDN Times - Tersangka kekerasan seksual anak kiai Pondok Pesantren (Ponpes) Shiddiqiyah, MSAT (42) telah ditahan di Rutan Kelas 1 Surabaya atau Rutan Medaeng sejak, Jumat (8/7/2022) dini hari. MSAT tidak menadapat perlakuan khusus di Rutan tersebut.

Baca Juga: [BREAKING] Dikepung 15 Jam, MSAT Serahkan Diri ke Polisi di Jombang

1. Perlakuan MSAT dilakukan sesuai SOP

Suasana di Rutan Klas I SUrabaya atau Rutan Medaeng. IDN Times/Khusnul Hasana.

Kepala Rutan Kelas 1 Surabaya, Wahyu Hendrajati, mengatakan penahanan terhadap MSAT dilakukan sesuai Standart  Operasional Prosedur (SOP) Rutan. Pihaknya menegaskan, tak ada perlakuan spesial dari penahanan MSAT.

"Sudah sesuai standar jadi semua berlaku sama," tegasnya, Jumat (8/7/2022).

Pihaknya juga tidak menyiapkan hal khusus terkait pengamanan MSAT. Termasuk tidak menambah jumlah penjaga di Rutan.

"Kami pengamanan sesuai apa yang dilakukan tiap harinya. Tidak ada penambahan anggota," tutur Wahyu.

2. MSAT diisolasi selama tujuh hari kedepan

MSAT (42), tersangka kekerasan seksual saat dibawa ke rutan Klas 1 Surabaya. IDN Times/Khusnul Hasana.

Ia juga menuturkan, saat ini MSAT sedang diisolasi di ruang isolasi selama tujuh hari kedepan. Hal itu sesuai prosedur selama pandamik COVID-19.

"Kami tempatkan di kamar isolasi sesuai dengan arahan kakanwil bahwa tahanan yang diterima harus sesuai SOP, saat pandemik ini jadi kami posisikan di kamar isolasi selama 7 hari kedepan," jelasnya.

Baca Juga: Pakai Baju Rutan, MSAT Diserahkan ke Kejati Jatim

Berita Terkini Lainnya