Warga Tuban Ditangkap Gara-gara Kilang, DPR Minta Pertamina Mediasi
Polres Tuban belum memberikan respons soal kasus ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lamongan, IDN Times- Anggota Komisi VII DPR RI, Nasyirul Falah Amru menyarankan kepada PT Pertamina (Persero) agar melakukan pendekatan secara persuasif kepada warga yang menolak tanahnya dijual ke Pertamina.
Langkah mediasi dianggap tepat untuk menyelesaikan persoalan yang saat ini terjadi antara Pertamina dengan masyarakat setempat. "Soal tiga warga Tuban yang ditahan. Kita sarankan pihak Pertamina melakukan pertemuan untuk mediasi, untuk mencari jalan tengahnya. Sehingga hal ini tidak menghambat apa yang menjadi program pemerintah," katanya saat menggelar reses di Lamongan, Senin (23/12).
Tiga warga Kecamatan Jenu, Tuban ditangkap, karena berencana membentangkan spanduk berisi penolakan sehari sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke kilang minyak TPPI di Tuban. Mereka menolak menjual tanahnya kepada Pertamina.
Baca Juga: Kilang Tuban, Jokowi Minta Pertamina Bebaskan Lahan dalam Tiga Bulan
1. Polisi tidak salah menangkap tiga warga Tuban
Anggota DPR RI yang membidangi energi itu juga tidak menyalahkan upaya polisi yang menangkap tiga petani yang menolak menjual tanahnya kepada Pertamina.
Penolakan yang diluapkan sekelompok warga, lanjut Falah, adalah hal yang lumrah terjadi di Indonesia. Kasus ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Tuban saja melainkan di beberapa daerah lain.
"Jadi wajar hal-hal seperti itu terjadi dan kita bisa memaklumi. Kita bikin jalan tol saja masih ada 1 atau 2 rumah yang belum terselesaikan, itu juga lumrah. Apalagi ini untuk sebuah kilang yang besar sekali di negara kita," ungkapnya.
Baca Juga: 3 Warga Tuban Diciduk Sebelum Jokowi Meninjau Kilang Minyak Pertamina