Cerita Relawan Lingkungan Panen Sampah di JFC Jember
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jember, IDN Times – Gelaran Jember Fashion Carnaval (JFC) yang digelar berakhir dengan meriah dan mewah. Penonton membludak dan berlomba-lomba untuk mengabadikan setiap momen yang ada. Festival tahun ini tentunya memberikan kenangan tersendiri bagi peserta maupun pengunjung yang datang. Tak terkecuali bagi kelompok peduli lingkungan yang ada. Setelah JFC rampung digelar, beberapa komunitas lokal panen sampah yang cukup melimpah.
1. Sudah saatnya Jember merdeka sampah
Ignatius Sumawiardi selaku Ketua Musyawarah Antar-Gereja Jember, merasa miris dengan banyaknya sampah yang berserakan. Atas hal tersebut, pihaknya dan pelajar SMAK Santo Paulus, serta beberapa komunitas lokal memutuskan untuk membersihkan sampah yang ditinggalkan penonton. Mereka menamai gerakannya dengan tagline "Wes Wayahe Jember bersih".
"Kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kami juga mendisplinkan diri untuk komunitas peduli sampah," kata Ignatius, dikutip pada Selasa (8/8/2023).
Disepanjang mata memandang, Ia mengungkapkan banyak sampah yang berserakan. Mulai dari plastik snack, pembungkus kertas hingga gelas atau botol plastik.
Baca Juga: 5 Fakta Terbaru Jelang Jember Fashion Carnaval 2023
2. Sampah tidak bisa dihindari
Jember Fashion Carnaval (JFC) yang digelar tiap tahunnya memang menjadi festival yang menarik bagi semua kalangan. Mengingat banyaknya model dar berbagai daerah dengan busana mereka yang unik. Sebab itu, Ignatius mengatakan jika semakin banyak penonton yang hadir, maka semakin banyak juga sampah yang ditimbulkan.
Dia tidak merasa heran dengan populasi sampah yang dihasilkan dari even megah tersebut. Meskipun ada petugas yang bertanggung jawab dengan kebersihan, namun dia menyatakan petugas bakal kewalahan mengatasinya sendirian. Sebab itu, Ia bersama komunitas peduli lingkungan lainnya berupaya membantu agar sampah yang ada bisa bersih secara menyeluruh.
Pembersihan dilakukan dengan cara menyusuri setiap sudut lokasi JFC. Masing-masing relawan dibekali kantong plastik untuk berburu sampah. Untuk berjaga-jaga adanya jenis sampah yang berbeda, tim pemburu sampah dibagi menjadi dua. Yakni tim sampah plastik dan tim sampah organik dan kertas.
"Tentu yang tidak bisa dihindari dari acara JFC adalah sampah. Maka penting bagi kita untuk peduli dengan hal-hal seperti ini," imbuh Ignatius.
3. Perlunya edukasi lebih lanjut
Sementara itu, Parmuji selaku Ketua World Clean Day Indonesia (WCDI) Jember, mengatakan jika pihaknya juga peduli atas banyaknya sampah yang dihasilkan oleh penonton JFC. Ia juga menggerakan puluhan relawannya untuk membantu membersihkan sampah saat pelaksanaan JFC dan juga mengarahkan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya.
"Aksi bersih-bersih juga melibatkan petugas dari dinas lingkungan hidup (DLH) dan relawan lintas komunitas yang peduli terhadap lingkungan. Kami juga mengedukasi masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya," ujarnya.
Baca Juga: Ibu Wagub Jatim, 8 Potret Arumi Bachsin Tampil Memukau di JFC 2023
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.