TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! Warga Tak Bermasker di Surabaya Kini Diawasi Lewat CCTV

Yuk pakai masker demi keselamatan kita bersama

Ilustrasi masker (IDN Times/Dwi Agustiar)

Surabaya, IDN Times - Penggunaan teknologi face recognition dengan CCTV oleh Pemerintah Kota Surabaya sempat menghebohkan. Kali ini, Pemkot Surabaya akan menggunakan CCTV untuk memantau para pelanggar protokol kesehatan utamanya warga yang tak memakai masker dan membuat kerumunan.

1. Pemkot gunakan CCTV untuk pantau pelanggar protokol kesehatan

Kadiskominfo Kota Surabaya M. Fikser. IDN Times/Fitria Madia

Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M. Fikser menjelaskan bahwa pihaknya memanfaatkan ribuan camera CCTV untuk memantau warga pelanggar protokol kesehatan. Hal ini untuk menunjang Satpol PP Kota Surabaya dalam menindak masyarakat yang melanggar Perwali Kota Surabaya nomor 28 tahun 2020 tentang new normal.
 
"Jadi, kita kerahkan CCTV untuk bisa melakukan deteksi para pelanggar protokol kesehatan. Kalau ada yang tidak memakai masker, CCTV kami nanti bisa mengirimkan notifikasi ke data base kita, kemudian kita kirim ke Satpol PP agar ditindaklanjuti," ujar Fikser, Sabtu (27/6).

2. Ribuan CCTV tersebar di Kota Surabaya

Ilustrasi CCTV. IDN Times/Mia Amalia

Fikser yang juga merupakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ini mengatakan bahwa hingga saat ini sudah ada ribuan CCTV yang tersebar di berbagai penjuru Surabaya, baik di taman-taman, ruang publik, dan sejumlah ruas jalan. Oleh karena itu, CCTV dianggap bisa membantu pemantauan kedisplinan masyarakat.
 
“Nanti, Command Center 112 juga akan memonitor CCTV ini, sehingga apabila ada pelanggaran di suatu tempat, baik ada warga yang tidak menggunakan masker atau ada kerumunan yang tidak menjaga jarak, teman-teman CC 112 ini yang akan memberikan informasi ke Satpol dan akan langsung ditindaklanjuti,” tuturnya.

Baca Juga: Warga Tak Bermasker di Surabaya Dihukum Push Up dan Joget di Tempat

3. Meski tak tepat waktu tapi bisa membantu memetakan daerah rawan

Ilustrasi CCTV. IDN Times/Mia Amalia

Ia mengakui bahwa pemantauan menggunakan CCTV ini memang akan tidak tepat waktu, sehingga saat laporan diberikan ke Satpol PP, para pelanggar itu sudah pergi atau tidak lagi di tempat tersebut. Meski begitu, ia tidak mempermasalahkannya, karena CCTV ini memang untuk deteksi dini.
 
“Tapi minimal kita sudah tahu kawasan atau wilayah mana saja yang sering ada pelanggaran dan sering ada kerumunan massa, sehingga ke depannya kita bisa tempatkan Linmas atau pun Satpol PP di lokasi tersebut untuk melakukan penegakan,” ungkapnya.

Baca Juga: Tak Hanya Joget, Warga Tak Bermasker Akan Diajak Beri Makan ODGJ

Berita Terkini Lainnya