TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tangani Banjir di Surabaya Utara, Eri Tunggu Saluran Pasar Turi

Rumah Pompa Greges dianggap tidak mampu lagi atasi debit air

Petugas melakukan pengecekan saluran di Jalan Tembakan Surabaya. dok. Diskominfo Surabaya.

Surabaya, IDN Times - Banjir masih menjadi pekerjaan rumah Pemerintah Kota Surabaya. Setelah sempat terendam pada Senin (21/2/2022), beberapa kawasan di Kota Surabaya kembali tergenang air ketika hujan deras pada Kamis (24/2/2022). Beberapa langkah penanganan pun dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Baca Juga: Waspada! Surabaya Berada di Puncak Musim Hujan

1. Eri turun langsung tangani banjir di wilayah Surabaya Utara

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat turun ikut memasang selang untuk menyedot air di Jalan Tembakan Surabaya. Dok. Diskominfo Surabaya.

Saat ada kabar muncul genangan, Eri langsung meninjau Jalan Tembaan sekitar pukul 17.45 WIB. Ia menginstruksikan jajarannya untuk menerjunkan mobil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (PMKP) agar bisa menyedot genangan air.

Eri juga meninjau genangan yang terjadi di Jalan Semarang tepatnya di depan Stasiun Pasar Turi. Ia pun meminta adanya penyedotan air dengan mobil pemadam kebakaran. Di titik ini, sekitar 14 unit mobil dikerahkan dengan bantuan 8 mobil tangki Dinas Lingkungan Hidup.

"Waktu hujan dikasih kabar di Jalan Raden Saleh, Kranggan dan Jalan Semarang depan Pasar Turi sampai (SD-SMP) Stella Maris itu ada genangan. Nah, yang saya inginkan tidak ada genangan sama sekali ketika hujan. Ketika saya ke sini (lokasi genangan), saya jadi tahu posisinya bagaimana," ujar Eri, Jumat (25/2/2022).

2. Diperkirakan karena Rumah Pompa Greges tidak bisa menampung air

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat turun ikut memasang selang untuk menyedot air di Jalan Tembakan Surabaya. Dok. Diskominfo Surabaya.

Eri menuturkan bahwa genangan tersebut diperkirakan akibat Rumah Pompa Greges tidak bisa menampung air di Jalan Raden Saleh, Kranggan, hingga Gundih. Kondisi ini ditambah adanya aliran air dari Jalan Tembaan ke Jalan Semarang.

"Karena air itu kan masuknya ke Rumah Pompa Greges semua. Kalau sudah menuju ke Rumah Pompa Greges semua, maka tidak mungkin menampung. Dan yang dari Stella Maris, depannya Tugu Pahlawan itu juga lari ke sini (Jalan Semarang) semua," tuturnya.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Puluhan Atap Rumah di Surabaya Jebol

Berita Terkini Lainnya