TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Meja Makan Selamatkan Ngatiyem dari Awan Panas Erupsi Gunung Semeru

Ngatiyem merasa ditarik ke bawah meja untuk selamatkan diri

Salah seorang korban erupsi Gunung Semeru yang berhasil selamat, Ngatiyem (65) (IDN Times/Fitria Madia)

Lumajang, IDN Times - Sabtu (4/12/2021) sore, Ngatiyem (65) menikmati sejuknya suasana rumahnya di tengah hujan. Apalagi, rumah Ngatiyem terletak di lereng Gunung Semeru tepatnya di Dusun Curah Koboan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Ia sedang duduk santai sambil melipat jemuran di ruang tamu. Di tengah-tengah suara televisi, ia mendengar suara klakson motor bersautan sekitar pukul 15.00 WIB.

"Tin! Tin! Tin! Terus saya lihat ada apa. Allahuakbar ternyata itu sudah ada awan panas kebul-kebul dari atas," cerita Ngatiyem kepada IDN Times, Kamis (9/12/2021).

Baca Juga: Rumah Korban Erupsi Dilaporkan Terjarah, Polisi Perketat Pengamanan

1. Ngatiyem bersembunyi di bawah meja makan

Salah seorang korban selamat dari erupsi Gunung Semeru, Ngatiyem (65) (IDN Times/Fitria Madia)

Ngatiyem tinggal sendirian di rumahnya. Anak-anaknya sudah berkeluarga dan pindah dari Dusun Curah Koboan. Sehari-hari, ia berladang. Lahan ladangnya terletak tepat di depan rumahnya. Kali ini, Ngatiyem baru saja memanen jagung dari ladangnya.

Sabtu sore yang damai itu tak disangka menjadi petaka. Ngatiyem bingung harus ke mana. Ia pun memilih untuk sembunyi di bawah meja makannya, di dalam ruangan. Ia pun bisa mendengar jelas bagaimana awan panas yang membawa abu serta bebatuan menimpa rumahnya.

"Jadi saya kaya ada yang narik ke dalam meja. Sembunyi terus di situ. Kok bisa cukup?" tanya Ngatiyem kepada dirinya sendiri.

Baca Juga: Kisah Kesetiaan Rani, Menanti Suami di Tengah Erupsi

2. Menunggu awan panas reda sembari merapal doa

Salah seorang korban selamat dari erupsi Gunung Semeru, Ngatiyem (65) saat melihat puing-puing rumahnya. (IDN Times/Fitria Madia)

Ngatiyem memilih menunggu di bawah meja itu. Ia terus merapal doa, meminta keselamatan. Tak sedikit material vulkanik mengenai tubuh dan wajahnya. Beberapa luka ia dapatkan seperti di hidung, dahi, dan siku. Rasa perih akibat luka ia tahan terus sambil memejamkan mata.

Sekitar 30 menit kemudian, gemuruh di atapnya sudah sedikit mereda. Ngatiyem memberanikan diri kembali menengok ke luar. Ternyata pintunya tak bisa dibuka karena sudah sebagian terkubur abu.

"Keluar dari meja jam 15.30 langsung mencolot dari jendela. Saya mencolot. Gak ada orang di sini sudahan," tuturnya.

3. Ngatiyem berhasil selamat dari erupsi Gunung Semeru

Salah seorang korban erupsi Gunung Semeru yang berhasil selamat, Ngatiyem (65) (IDN Times/Fitria Madia)

Ternyata tetangga kiri kanan Ngatiyem sudah tidak lagi terlihat. Sebagian ada yang sudah menyelamatkan diri sejak awan panas turun. Sebagian lagi terjebak di rumah, bahkan sudah terkubur pasir vulkanik. Dusun Curah Kobo'an memang menjadi salah satu dusun teraparah mengalami dampak erupsi Gunung Semeru.

"Saya langsung lari ke bawah. Ternyata anak saya cari saya. Alhamdulillah, anakku selamet (selamat)," ungkapnya.

Baca Juga: Peluk Erat Bayinya, Novitasari Ditemukan Tertimbun Pasir Gunung Semeru

Berita Terkini Lainnya